Breaking News

Ramadhan 2022

Bahaya Ini Mengintai Tubuh Jika Makan Gorengan saat Berbuka Puasa, Simak Penjelasan Ahli

Dalam penjelasannya, dr Verawati Sudarma mengatakan, setidaknya ada dua bahaya yang menjadi alasan untuk tidak mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Tribun Bali
Ilustrasi gorengan 

3 Bahaya Ini Mengintai Tubuh Jika Makan Gorengan saat Sahur dan Berbuka Puasa

SERAMBINEWS.COM - Waktu berbuka adalah waktu yang paling dinanti saat berbuka puasa. Salah satu hidangan yang banyak disukai orang ketika berbuka puasa adalah gorengan.

Bahkan, hampir semua orang suka menyukai gorengan.

Makanan yang satu ini menjadi favorit saat buka puasa bagi sebagian orang karena harganya yang terjangkau, rasanya yang gurih dan cara memasaknya yang tidak terlalu sulit.

Namun di balik kelezatannya, ternyata mengonsumsi gorengan di waktu berbuka puasa tidak disarankan.

Pasalnya, ada bahaya yang mengintai kesehatan tubuh setelah mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube VDVC Health pada Rabu (20/4/2022), dr Verawati Sudarma, M Gizi, Sp GK mengatakan, ada bahaya yang ditimbulkan jika mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa.

Dalam penjelasannya, dr Verawati Sudarma mengatakan, setidaknya ada dua bahaya yang menjadi alasan untuk tidak mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa.

1. Sulit dicerna

Secara umum, minyak yang terkandung dalam gorengan memang tidak baik untuk tubuh karena lemaknya sulit dicerna.

Selain sulit dicerna, minyak pada gorengan juga akan bertahan lebih lama pada saat berada di lambung.

2. Berisiko mual dan muntah

Lemak yang terkandung pada minyak yang digunakan untuk menggoreng gorengan sulit dicerna oleh tubuh.

Kesulitan mencerna itulah yang pada akhirnya membuat seseorang merasa tidak nyaman dan berisiko terjadi nyeri perut bahkan bisa mual muntah.

Oleh karena itu, mengonsumsi gorengan harus kita kurangi.

Tak hanya gorengan, umumnya semua makanan berlemak ketika dikonsumsi setelah berbuka puasa akan mengakibatkan rasa yang tidak nyaman.

Hal ini yang harus dipertimbangkan ketika kita mengonsumsi makanan berbuka puasa yang tinggi lemaknya.

Baca juga: Jarang Disadari, dr Zaidul Akbar Ungkap Dampak Buruk Makan Gorengan, Bisa Bermasalah Usus

Baca juga: Berikut Dampak Buruk Rutin Konsumsi Gorengan dan Gula Pasir, Ini Kata dr Zaidul Akbar

Baca juga: Sebaiknya Hindari Makan Gorengan Saat Buka Puasa, Ahli Gizi: Tidak Beri Manfaat Apapun untuk Nutrisi

3 Alasan Makan Gorengan Tidak Disarankan saat Sahur dan Buka Puasa

Di balik kelezatannya, ternyata mengonsumsi gorengan di waktu buka puasa tidak disarankan.

Sebab, di dalam gorengan terdapat bahaya kesehatan yang bisa merugikan tubuh kita.

The Primary Health Care Corporation (PHCC) menyarankan orang yang berpuasa agar tidak mengonsumsi gorengan.

Hal itu karena gorengan masuk dalam kategori makanan tak sehat.

Padahal, menjaga asupan makanan yang sehat sangat penting selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Pola makan yang tidak sehat bisa menyebabkan gangguan pencernaan, sakit perut, mulas, kembung, bersendawa, mual, menurunnya energi, hingga kenaikan berat badan.

Tidak hanya ketika berbuka, saat makan sahur, gorengan juga tidak disarankan.

Sebab gorengan mengandung natrium dan karbohidrat yang tinggi.

Mengonsumsi gorengan setiap hari bisa menurunkan energi yang mana bisa membuat tubuh lemas ketika berpuasa.

Secara rinci, berikut alasan mengapa Anda harus menghindari gorengan sebagai makanan sahur dan berbuka:

1. Gorengan makanan tinggi kalori

Terlalu sering mengonsumsi makanan yang tinggi kalori bisa membuat tubuh menjadi cepat gemuk.

Salah satu makanan yang tinggi kalori adalah gorengan.

Hal itu lantaran gorengan pada umumnya dimasak dengan minyak yang banyak.

Cara pengolahan ini akan menambahkan banyak kalori pada makanan.

Selain itu, gorengan biasanya terbuat dari tepung yang juga kaya kalori dan lemak.

Misalnya, satu porsi kentang panggang biasanya mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak.

Jika digoreng, kalori di dalamnya menjadi 319 kalori dan 17 gram lemak. 

2. Gorengan mengandung lemak trans yang tinggi

Gorengan umumnya dimasak dengan minyak pada suhu yang sangat tinggi.

Proses ini akan memicu pembentukan lemak trans.

Selain itu, makanan yang digoreng sering kali dimasak dengan minyak sayur yang telah diproses dan mengandung lemak trans sebelum dipanaskan.

Tentunya, cara ini akan membuat gorengan menjadi makanan yang tinggi lemak trans di dalamnya.

Inilah alasan mengonsumsi gorengan terlalu sering tidak disarankan.

Sebab lemak trans banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit seperti jantung koroner, kanker, diabetes, hingga obesitas.

3. Gorengan mengandung akrilamida

Akrilamida merupakan zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang.

Zat ini dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine.

Makanan gorengan yang dibuat dengan tepung seperti bakwan, donat, tahu goreng, hingga kentang goreng memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.

Jika dikonsumsi terlalu sering, risiko kita mengalami kanker akan semakin tinggi pula.

Akrilamida pada makanan juga bisa memicu gangguan ginjal, kanker endometrium dan ovarium. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Janji Kooperatif Jalani Pemeriksaan Terkait DNA Pro

Baca juga: Nadzira Shafa Senang Bertemu Mendiang Suami Ameer Azzikra Lewat Mimpi, Begini Katanya

Baca juga: Tak Punya Uang Bayar Zakat Fitrah Tapi Dapat Banyak dari Orang, Apakah Kemudian Jadi Wajib Membayar?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved