Salam
Habisi para Penyeleweng BBM Bersubsidi di Aceh
Selama April 2022, jajaran kepolisian di Aceh sudah mengungkap dan menindak 21 kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi
Stok solar di SPBU cepat habis karena dipakai untuk kendaraan solar nonsubsidi.
Celakanya lagi, masih juga ada oknum yang mengambil untung dari keadaan ini.
Namun, seorang pengamat ekonomi energi berpendapat lain.
Ia menduga kelangkaan solar subsidi disebabkan pengurangan pasokan oleh Pertamina yang ingin menekan kerugian akibat meroketnya harga minyak mentah dunia.
“Ini semakin menguatkan indikasi ada strategi Pertamina mengurangi pasokan untuk menekan kerugian akibat biaya produksi semakin membengkak di tengah mahalnya harga minyak dunia,” katanya.
Pengamat lainnya mengatakan, sumber permasalahan semua ini sejarahnya berawal dari produksi minyak nasional yang rendah.
Selama 20 tahun terakhir produksi yang rendah itu dibiarkan terus menerus oleh pemerintah.
“Oleh karenanya perlu alternatif produksi lain yang diperkuat seperti inovasi minyak kelapa sawit (bio diesel) sebagai pengganti BBM.
" Mengapa pemerintah cukup sulit dalam mengawasi permasalahan ini? Apapun alasannya, pernyataan pemerintah dan kenyataan di lapangan sering berbanding terbalik.
Strategi Pertamina meminimalisir kerugian dengan mengurangi pasokan distribusi malah menyebabkan terjadinya kelangkaan solar! Khusus unuk Aceh, kita sangat mengapresisasi kerja keras pihak kepolisian yang mencokok para para penyeleweng BBM bersubsidi, sehingga hal ini bisa mengurangi kelangkaan solar kebutuhan masyarakat kecil di Aceh.
Dan, Pertamina kita dorong lebih bersikap tegas dan berani memberi sanksi kepada SPBU-SPBU yang terbukti mempermainkan solar bersubsidi.
Nah?!
Baca juga: Lagi, Penimbun BBM Subsidi Ditangkap, Polres Bener Meriah Amankan 2,9 Ton Solar & 1,4 Ton Pertalite
Baca juga: Warga Diminta Ikut Awasi Distribusi BBM, Diah Nurwitasari: Perlu Perhatian Pemerintah