Konflik Rusia vs Ukraina

Seolah Tak Ingin Perang Berakhir, Rusia Ungkap AS Sengaja Buat Konflik di Ukraina Berlarut

Menurut pemerintah Rusia, Amerika Serikat (AS) berperan membuat konflik semakin lama atau berlarut-larut.

Editor: Amirullah
AP
Presiden AS Joe BIden dan Presiden Rusia Vladimir Putin 

Bagi AS kini yang terpenting adalah memberikan Ukraina senjata yang dibutuhkan.

Sullivan menjadikan dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia sebagai justifikasi AS mengirimkan senjata ke Ukraina.

"Lakukan apapun yang kita bisa untuk membantu Ukraina sukses," ujar Sullivan.

"Pada akhirnya, kita ingin melihat Ukraina yang bebas dan independen."

"Rusia yang semakin lemah dan terisolasi."

"Dan negara-negara barat yang semakin kuat, semakin bersatu, dan bertekad."

AS meyakini ketiga hal tersebut bisa dicapai dengan cara membantu Ukraina melawan Rusia.

Baca juga: Rusia Luncurkan Serangan Massal, 6.824 Tentara Bayaran Bantu Ukraina

Korut Sebut AS Perparah Konflik

Sebelumnya, komentar pedas dilontarkan oleh media pemerintah Korea Utara (Korut) terkait isu konflik antara Rusia dan Ukraina.

Negara pimpinan Kim Jong Un itu menilai Amerika Serikat (AS) sebagai provokator yang semakin memperburuk situasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan media pemerintah Korut tersebut menyebut Presiden AS Joe Biden sebagai kakek tua yang ceroboh.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, pernyataan ini disampaikan oleh kantor berita milik pemerintah Korut yakni Korean Central News Agency (KCNA).

Korut menyoroti bagaimana AS berusaha untuk mendiskreditkan Rusia dalam konflik ini.

KCNA lalu mengungkit bagaimana AS telah membunuh jutaan orang tak bersalah di Afghanistan hingga Irak.

Kemudian KCNA mengungkit momen Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang dan tak bisa dibiarkan berkuasa.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved