Kupi Beungoh

Bulan Puasa Sebagai Momentum Latihan Berhenti Merokok

Risiko kematian akibat merokok dapat meningkat seiring dengan kenaikan jumlah rokok yang dihisap per hari dan lamanya merokok.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Ully Fitria, mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Oleh: Ully Fitria*)

“Merokok membunuhmu”.

Dari dulu tulisan ini sudah ada tapi oleh masyarakat khususnya perokok, tulisan tersebut tidak ada artinya, tak tergubriskan perokok tetap ada dimana-mana dari kalangan dewasa, kaula muda dan bahkan anak -anak pun ikut menikmati juga.

Sehingga oleh Pemerintah tulisan tersebut ditambah lagi dengan gambar-gambar mengerikan dampak yang akan terjadi bagi tubuh jika merokok tapi ternyata juga tidak bermakna sama sekali, nihil.

Angka penikmat rokok semakin hari semakin meningkat dan merajalela.

Padahal pemerintah Indonesia juga hampir mengharamkan rokok karena jika kita telaah secara lebih mendalam, arti dari pada merokok membunuhmu itu yang berarti siapa yang merokok maka sama halnya seperti “bunuh diri”.

Sedangkan dalam agama kita, bunuh diri adalah dosa yang sangat besar. Dalil mengenai larangan bunuh diri tercantum dalam surat An Nisa ayat 29 yang artinya: “Hai orang – orang yang beriman, jagaanlah kamu saling memakna harta sesama dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu

Melihat dalil tersebut, tampak jelas bahwa Allah secara tegas melarang bunuh diri.

Punya Kebiasaan Aneh, Bocah di Muaragembong Suka Makan Kertas, yang di Gunungkidul Ketagihan Merokok

Selain bunuh diri merupakan suatu perbuatan terlarang, orang yang membunuh dirinya sendiri dengan menggunakan suatu benda atau cara, maka kelak di akhirat akan dihukum dengan benda dan cara tersebut di dalam neraka jahanam, wallahualam bisshawab.

Bahaya rokok

Berbicara tentang hukum dari pada merokok, Mufti Mesir Syeh Ali Jumah mengatakan bahwa merokok itu hukumnya Haram, Syeh Nasher Farid Washill mengatakan bahwa hukum merokok juga haram, Mufti Saudi Arabia pun berpendapat sama bahwa merokok juga haram hukumnya.

Namun ada juga fatwa ulama yang menyebutkan bahwa merokok itu makruh, karena di dalam Alquran sendiri tidak pernah disebutkan tentang rokok/tembakau dan hukumnya, hadis nabi pun tidak ada menjelaskan terkait rokok dan tembakau.

Sehingga ulama berijtihad bahwa sebagian mengatakan hukumnya haram dan ulama lainnya tak sampai pada derajat haram tetapi hanya pada makruh saja.

Terlepas dari haram atau tidaknya merokok, mari kita lihat kepada kemudaratan dan manfaatnya.

Sebagaimana kita tahu bersama bahwa merokok lebih banyak memiliki kemudaratan dari pada manfaat. Dari segi kesehatan sendiri, dampak merokok sangat berbahaya bagi tubuh.

Untuk jangka pendek dapat menyebabkan berkurangnya aliran oksigen menuju otak dan paru -paru dan dapat meningkatkan tekanan darah. Sedangkan untuk jangka panjang, merokok dalam waktu lama dapat menyebabkan berbagai penyakit antara lain radang tenggorokan, sinusitis, bronkhitis, radang paru-paru, penyumbatan paru-paru menahun, kanker paru-paru, kanker mulut, kanker tenggorokan, lambung, pankreas, usus besar, ginjal, kandung kemih, prostat, rahim, indung telur, leher rahim dan payudara, gangguan peredaran darah otak (stroke dan kepikunan), osteoporosis sehingga mudah terjadinya patah tulang.

Merokok juga dapat menimbulkan risiko kematian karena penyakit kardiovaskular hingga 2-3 kali lebih tinggi, impotensi akibat penyempitan pembuluh darah ke alat kelamin dan bagi ibu hamil merokok, muncul risiko bayi lahir prematur, lahir mati, bayi lahir dengan berat badan rendah dan retardasi mental.

Baca juga: Setelah Berhenti Merokok, Ternyata 4 Vitamin Ini Bisa Membantu Memperbaiki Paru-paru, Apa Saja?

Risiko kematian akibat merokok dapat meningkat seiring dengan kenaikan jumlah rokok yang dihisap per hari dan lamanya merokok.

Tidak hanya bagi perokok aktif saja, perokok pasif pun (yang menghirup asap rokok) itu memiliki 3 x risiko dari perokok aktif seperti penyakit jantung karena berapa pun usia yang menghirup asap rokok akan berisiko terjadi penyakit jantung dan stroke, kematian dini karena rokok mengandung zat -zat kimia berbahaya.

Jadi sekali seseorang menghisap dan mengeluarkan asap nya, zat kimia tersebut terpecah dan membahayakan perokok pasif sehingga berisiko terpapar penyakit sampai kematian, kanker par-paru bagi perokok pasif juga bisa terjadi apalagi jika tinggal serumah dengan perokok, gangguan pernafasan dapat menyebabkan asma, sulit bernafas bagi perokok pasif sampai alergi.

Sistem imun anak juga bisa terganggu apabila menghirup asap rokok karena anak-anak masih sangat lemah sehingga bisa menyebabkan pertumbuhan paru-paru yang lambat, asma, radang saluran pernafasan, infeksi telinga, pneumonia dan bentuk berkepanjangan bisa menyebabkan kematian mendadak bagi anak – anak.

Di dalam rokok semua racun menjadi satu. Didalam rokok terkandung asam asetik, yaitu yang biasa ada didalam pembersih lantai, Naptalin yaitu bola-bola pewangi yang ada dalam pewangi pakaian, Asetanisol yang terkandung di dalam parfum, Hidrogen sianida yang terdapat pada racun tikus, Aseton yang dikenal sebagai cairan penghilang kuteks kuku pada perempuan.

Sedangkan Kadmium yaitu zat beracun yang ada pada baterai, Metanol sebagai zat bahan bakar, Polonium 210 dimana zat ini digunakan oleh pembunuh Rusia untuk membunuh dengan cara langka, Sodium Hidroksida yaitu zat penghilang bulu ketiak dan kaki.

Formalin yang sering digunakan sebagai pengawet kodok, kupu-kupu dan jenazah, Geranol terdapat dalam pestisida, Toluene Zat yang ada dalam bensin kendaraan, Hidrasin terkandung dalam mesin pesawat roket, Cinnamalde Hyde bahan yang ada diracun anjing dan kucing dan Urea yaitu zat yang terdapat dalam air seni yang berguna untuk tinta cat, pupuk.

World Health Organization (WHO) melansir bahwa angka kematian akibat merokok mencapai 30%, atau setara dengan 17,3 juta orang.

Angka kematian tersebut diperkirakan terus meningkat hingga 2030, sebanyak 23,3 juta orang.

Di Indonesia, penyakit kardiovaskular mencapai 80% dan menduduki peringkat tertinggi penyakit mematikan.

Pada 2015, WHO mengeluarkan riset bahwa lebih dari 3,9 juta anak dengan rentang usia 10 tahun hingga 14 tahun menjadi perokok aktif.

Selain itu, WHO juga mencatat bahwa risiko peningkatan penderita kanker paru-paru pada perokok pasif mencapai 20-30%, dan risiko penderita penyakit jantung sebanyak 25-35%. Angka kematian dini akibat rokok di dunia tercatat hampir mencapai 5,4 juta.

Jika kesadaran tentang bahaya merokok tidak juga tumbuh, diprediksikan pada 2025 tercatat 10 juta perokok akan meregang nyawa.

Manusia yang dianugerahi akal sehat dan dapat berpikir secara logis, dapat melihat sendiri berbagai kerugian yang ditimbulkan jika mengonsumsi rokok, tidak hanya kepada diri sendiri, bahkan kepada keluarga dan orang – orang sekitar kita memiliki dampak yang luar biasa dan tanpa disadari bahwa selain melakukan usaha “bunuh diri“ secara perlahan-lahan ternyata selama ini kita kita juga berperan sebagai “aktor pembunuh” anak, saudara dan orang – orang di sekitar kita. Pilihan ada pada diri kita masing-masing.

Jika kita masih sayang akan diri kita dan keluarga kita maka tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok, apalagi kita sedang memasuki bulan puasa.

Bulan puasa merupakan bulan yang sangat mulia dan sangat istimewa karena mampu membentuk pribadi muslim dan muslimah yang bertqwa, bulan puasa merupakan sebuah momentum untuk melakukan berbagai perubahan ke arah yang lebih baik, karena kita semua mengupayakan melatih diri kita dengan menahan semua hawa nafsu yang dapat merugikan dan merusak kesehatan tubuh.

Salah satunya yaitu merokok tadi. Bulan puasa sangat efektif dijadikan sebagai momen untuk belajar berhenti merokok. Memang sangat tidak mudah dilakukan apalagi orang yang sudah kecanduan rokok, rokok mengandung nikotin berat didalamnya terdapat zat adiktif yang sangat kuat.

Tips berhenti merokok

Sehingga pecandu yang berhenti akan mengalami “sakau”, sebuah kondisi dimana adanya ketidaknyamanan pada fisik dan mental yang karenanya mereka akan menjadi tidak memedulikan kesehatannya walaupun mengancam jiwa. satu jam saja sangat sulit berhenti merokok bagi pecandu tadi apa lagi berhenti total untuk selamanya.

Namun sadar atau tidak, ketika seseorang berpuasa tidak hanya menahan makan dan minum, otomatis rokok juga tertahan dengan sendirinya, mau tidak mau perokok yang sedang menjalankan puasa akan berhenti merokok dari sahur sampai berbuka sekitar 14 jam sehari selama sebulan.

Ini merupakan sebuah prestasi yang sangat luar biasa dan patut diberikan apresiasi. Kenapa tidak dicoba melanjutkan setelah selesai puasa? Karena dari sini saja dapat kita ambil pelajaran, pecandu rokok mampu belajar berhenti merokok asalkan ada niat dan tekad diri dari dalam hati.

Cara nya bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu berhenti seketika, hari ini merokok besok berhenti sama sekali, cara berikutnya penundaan merokok dengan cara hari pertama, rokok dihisap 1 jam setelah buka puasa jangan langsung saat berbuka, hari kedua dihisap 2 jam setelah berbuka, hari ketiga dihisap 3 jam setelah berbuka, hari keempat dihisap 4 jam sesudah berbuka dan keesokan harinya lagi berhenti sama sekali tidak menghisap rokok.

Selain cara tersebut bisa juga dilakukan dengan Pengurangan, hari pertama 10 batang, hari kedua 8 batang, hari ketiga 6 batang, hari ke empat 4 batang, hari ke lima 2 batang dan hari ke enam 0 batang.

Jika sudah mengikuti proses pemberhentian merokok jika sewaktu-waktu memiliki keinginan berat tak tertahankan, maka bisa dilakukan dengan menghisap permen atau metode distraksi (pengalihan) misalnya dengan mengupayakan melakukan kegiatan lain seperti menyalurkan hobi sesuai kegemaran masing-masing sehingga akan lupa keinginan untuk kembali merokok.

Tips berhenti merokok dimulai dengan niat. Semua berawal dari niat, kuatkan tekad dari hati. Minta bantuan kerabat dan keluarga untuk mendukung keinginan , atur target waktu kapan berhenti merokok ,cari kesibukan lain, banyak minum air putih ,jauhi lingkungan perokok dan tetap berpikir positif.

“Matikan rokok Anda sekarang sebelum rokok mematikan Anda dan orang sekitar Anda”.

Berhenti merokok adalah sebuah kemenangan yang sangat luar biasa untuk diri kita sendiri. Yuk hidup sehat tanpa ROKOK...

*) PENULIS adalah Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

BACA ARTIKEL KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved