Internasional

Influencer Rusia Tuduh Toko Chanel 'Russophobia' Melarang Membeli Barang di Seluruh Dunia

Sejumlah influencer Rusia menuduh jaringan toko Chanel mendiskriminasi mereka berdasarkan kewarganegaraan dengan menolak menjual produk kepada mereka.

Editor: M Nur Pakar
Supplied
Dua influencer Rusia marah ke Toko Chanel yang melarang membeli barang dengan menggunting tas mewah. 

Namun demikian, pendekatan mereka terhadap protes masih jauh dari realitas rakyat biasa.

Sementara itu, toko Chanel di Rusia dirusak, dengan banyak yang ditutupi stiker Hitler.

Influencer Rusia Liza Litvin mengklaim dalam sebuah cerita online bahwa toko Chanel di Dubai telah memintanya untuk menandatangani dokumen yang menyatakan dia tidak tinggal di Rusia dan tidak akan memakai tasnya di Rusia.

“Saya pergi ke toko Chanel di Mall of the Emirates," ujarnya.

"Mereka tidak menjual tas karena saya berasal dari Rusia,” tulisnya.

Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan:

"Banyak blogger melaporkan toko Chanel resmi di luar negeri menolak untuk menjual produk mereka kepada warga Rusia."

Untuk memprotes apa yang mereka anggap sebagai diskriminasi, model Rusia, termasuk Victoria Bonya, memfilmkan diri sendiri memotong tas Chanel dengan gunting.

Tindakannya dengan cepat diikuti oleh wanita Rusia lainnya.

Presenter TV Rusia Marina Ermoshkina juga memposting video online dirinya memotong tas Chanelnya menjadi dua dengan gunting taman.

Dia mengatakan sementara menarik diri dari Rusia adalah pilihan perusahaan, kebijakannya terhadap pelanggan yang membawa produk ke negara itu diskriminatif dan memalukan.

Ermoshkina mengatakan tidak ada yang sebanding dengan cintanya untuk "tanah airnya", bahkan tas yang selalu ia impikan untuk dimiliki.

Baca juga: Sanksi Terbaru AS untuk Moskow, Google Blokir Saluran YouTube Parlemen Rusia

Chanel tidak menanggapi permintaan komentar dari Arab News pada Rabu (20/4/2022).

Namun, merek mewah itu mengatakan dalam sebuah pernyataan publik:

“Chanel adalah perusahaan internasional."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved