Konflik Rusia vs Ukraina
Wilayah Luhansk Takluk, Warganya Kibarkan Bendera Pasukan Khusus Chechnya hingga Ikut Bertakbir
Ia menyebutkan bahwa kota Rubizhne di Republik Rakyat Luhansk telah berada di bawah kendali penuh pasukan Rusia.
Pada Senin (18/4/2022) lalu, Sekretaris Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengonfirmasi perang di Donbas dan wilayah utara.
"Pagi ini, di hampir seluruh garis depan wilayah Donetsk (timur), Luhansk dan Kharkiv, para penjajah berusaha menerobos pertahanan kami," kata Danilov.
Mengapa Putin ingin menaklukkan Donbas?

Menurut laporan BBC, keberhasilan Rusia menaklukkan Luhansk dan Donetsk akan memberi pencapaian perang terhadap Putin.
Langkah selanjutnya, diperkirakan Kremlin akan mencaplok Donbas seperti yang dilakukan terhadap Krimea pada 2014.
Jika skenario ini terjadi sebelum 9 Mei, Putin bahkan bisa merayakan Hari Kemenangan, ketika militer Rusia masih menandai kekalahan Nazi Jerman pada tahun 1945.
Pemimpin pro-Rusia di Luhansk beberapa waktu lalu sempat bicara soal referendum untuk bergabung ke Rusia.
Seberapa banyak pasukan Rusia?
Sulit diketahui secara pasti jumlah pasukan Rusia yang kini bersiaga di dalam dan sekitar wilayah Donbas.
Perkiraan awal menunjukkan jumlahnya bisa mencapai 60.000 tentara.
Seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada The Associated Press bahwa menurut perkiraan Pentagon, sekarang ada 76 unit tempur Rusia, yang dikenal sebagai kelompok taktis batalion di Ukraina timur dan selatan.
Ini meningkat dari pekan lalu yang hanya sejumlah 65 unit.
Dapat diartikan, kini ada sekitar 50.000 hingga 60.000 tentara, berdasarkan keyakinan awal Pentagon bahwa unit tipikal memiliki 700 hingga 800 tentara.
AS mengatakan Rusia juga membangun senjata dan pasokan saat berusaha mengepung wilayah tersebut.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan Rusia telah menambahkan artileri, pasukan tempur darat, dan kemampuan lainnya dalam beberapa hari terakhir.