Idul Fitri 1443 H
Potensi Hilal 1 Syawal 1443 H Terlihat, BMKG Aceh Besar: Ketinggian Hilal di Aceh Berkisar 5 Derajat
Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin menyebut pengamatan secara Rukyatul Hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Potensi Hilal 1 Syawal 1443 H Terlihat, BMKG Aceh Besar: Ketinggian Hilal di Aceh Berkisar 5 Derajat
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - UPT BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar bekerjasama dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh serta Ormas Islam yang ada di Aceh akan melakukan pemantuan hilal 1 Syawal 1443 H pada Minggu (1/5/2022).
Pengamatan hilal bertempat di Gedung Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar.
Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin SSi MSc dalam siaran pers, Senin (25/5/2022) menyebut pengamatan secara Rukyatul Hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat.
“Untuk data perhitungan (hisab) ketinggian hilal di Provinsi Aceh berkisar 5,38 derajat di Singkil hingga 5,57 derajat di Sabang, adapun elongasi 6,25 derajat di Subulussalam hingga 6,35 derajat di Sabang,” katanya.
Baca juga: Kapan Hari Raya Idul Fitri 2022? Kemenag: Posisi Hilal 1 Syawal 1443 H Sudah Terlihat Secara Hisab
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H dalam Bahasa Aceh, Cocok Dikirim ke WA Grup
Menurut kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.
“Untuk mengawali bulan Syawal 1443 H (2022 M) umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu pengumuman Menteri Agama Republik Indonesia melalui Sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2022 setelah proses pengamatan hilal,” ujar Andi Azhar.
Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum Matahari Terbenam pada hari Minggu, 1 Mei 2022 M, pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.
Terbenam Matahari, paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.29 WIT dan paling akhir pukul 18.45 WIB di Sabang, (Aceh).
Tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79⁰ di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57⁰ di Sabang (Aceh).
Elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh).
Baca juga: Jelang Meugang Idul Fitri, Disperindagkop Aceh Selatan Pastikan Kesediaan Minyak Goreng
Baca juga: Arus Mudik Idul Fitri 1443 Hijriah, Polisi Pastikan tidak Ada Penyekatan di Perbatasan Aceh Tamiang
Umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).
Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh).
Kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam berkisar antara 0,18 persen di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 persen di Sabang (Aceh).
Sementara itu, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H pada Minggu (1/5/2022) sore.
Sidang yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama ini akan didahului proses pengamatan hilal yang dilakukan di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang, sudah memenuhi kriteria.
“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” jelas Kamaruddin dalam keterangan persnya, Senin (25/4/2022).
"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," jelasnya.
Baca juga: Punya Nama Unik Hari Idul Fitri, Pria Ini Selalu Nangis Setiap Lebaran Tiba, Merasa Berulang Tahun
Kamaruddin menambahkan, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat, dengan menggunakan metode hisab dan rukyat.
Di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.
"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan.
Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelasnya.
Kamaruddin menambahkan, hasil keputusan sidang isbat akan disampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan secara langsung oleh TVRI sebagai tv pool.
LIVE STREAMING PEMANTAUAN HILAL DI SELURUH INDONESIA
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)