Berita Jakarta
Putra Aceh Jadi Komisaris Independen PT Pegadaian
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengangkat putra Aceh, Nezar Patria menjadi Komisaris Independen PT Pegadaian (Persero)
Kemudian Kelompok Studi Plaza (Fisipol UGM), dan Sekretaris Jenderal Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID, 1996).
Dia mulai menjadi aktivis ketika bertemu Andi Munajat, satu di antara orang yang berjasa mendirikan SMID, cikal bakal Partai Rakyat Demokratik.
Nezar memperoleh gelar Master of Science dari Department of International History, London School of Economic and Political Science, Inggris, dengan tesis “ Islam and Nationalism in the Free Aceh Movement (1976-2005).
Perjalanan karier Nezar
Nezar menjadi aktivis penentang Orde Baru pada 1990-an Setelah Peristiwa 27 Juli 1996 terjadi, dia dan beberapa kawannya sesama anggota SMID, menjadi target penculikan.
Nezar, Mugiyanto, Petrus Bima Anugrah, Aan Rusdianto, diculik dari lantai dua Rumah Susun Klender, Jakarta Timur.
Nezar kemudian dipindahkan ke sel isolasi Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Dia berada di sini selama tiga bulan dan dibebaskan setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri.
Nezar memutuskan berkarier menjadi seorang jurnalis pada 1998.
Dia bergabung di Majalah DR pada 1999-2000 dan berlanjut di Majalah TEMPO hingga 2008.
Nezar turut portal berita mendirikan VIVA.co.id (2008-2014).
Pada 2003, dia memenangkan Journalism for Tolerance Prize yang digelar International Federation of Journalist (IFJ) di Manila, Filipina.
Dia mendapatkan penghargaan tersebut karena liputan investigasinya tentang kerusuhan Mei 1998 yang dimuat di Majalah Tempo.
Nezar juga menjadi anggota tim pembebasan wartawan RCTI Feri Santoro di Aceh yang disandera Gerakan Aceh Merdeka (2004).
Nezar terpilih menjadi Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen periode 2008-2009.