Berita Kutaraja
Ternyata Ini Penyebab Layanan PDAM Tidak Stabil 24 Jam, Begini Tips dari Direktur PDAM Tirta Daroy
Output air bersih 800 liter per detik tersebut diproduksi secara kontinyu selama 24 jam, atau bukan cuma siang hari tapi stabil hingga tengah malam.
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Produksi air bersih yang dihasilkan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh ternyata mencapai 800 liter per detik.
Output air bersih 800 liter per detik tersebut diproduksi secara kontinyu selama 24 jam, atau bukan cuma siang hari tapi stabil hingga tengah malam.
Di sisi lain, kebutuhan air bersih untuk sekitar 53 ribu lebih pelanggan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh, maksimalnya hanya 600 liter per detik.
Bercermin dari data di atas, semestinya pelayanan air bersih di Banda Aceh sudah tidak ada kendala, karena produksinya surplus hingga 200 liter per detik.
Namun fakta di lapangan, warga Banda Aceh yang menjadi pelanggan PDAM Tirta Daroy belum bisa menikmati layanan air bersih secara maksimal.
Suplai air bersih hanya stabil pada jam-jam tertentu, dan saat jam-jam lainnya menjadi seret atau terkendala.
Baca juga: Cakupan Layanan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh Sudah Capai 90 Persen, di Atas Rata-rata Nasional
Terkait realita ini, Direktur PDAM Tirta Daroy, T Novizal Aiyub menjelaskan secara gamblang penyebabnya saat buka puasa bersama dengan insan media yang tergabung dalam PB Pena di Bistro Rumah Senja, Senin (25/4/2022).
Menurut Ampon Yub—sapaan akrab T Novizal Aiyub, pemakaian pompa air oleh pelanggan menyebabkan air tidak bisa mengalir secara stabil selama 24 jam.
“Saat ini, mayoritas pelanggan kita memakai pompa untuk menarik air. Kita tidak bisa larang karena itu memang hak mereka,” kata Ampon Yub.
“Namun perlu diketahui, pemakaian pompa untuk menarik air membuat distribusi terganggu dan tidak stabil,” bebernya.
“Padahal, jika pelanggan mau bersama-sama membangun bak penampung di rumah khusus untuk menampung air PAM, insya Allah air akan mengalir lancar selama 24 jam tanpa pelu ditarik dengan pompa karena memang produksi kita tidak pernah berkurang,” ulas Direktur PDAM Tirta Daroy ini.
“Nanti dari bak penampung, baru pelanggan mengalirkannya ke dalam rumah dengan menggunakan pompa air,” lanjut dia.
Baca juga: PDAM Tirta Daroy Berubah Nama Jadi Perumda Air Minum Tirta Daroy
Ampon Yub mengakui, tidak mudah untuk mengajak pelanggan agar tidak lagi menarik air dengan pompa, tapi menampungnya di bak penampung.
“Butuh gerakan dan kesadaran semua pelanggan untuk menjalankan program ini. Namun yang pasti, jika semua pelanggan tidak lagi menarik air dengan pompa, insya Allah air akan mengalir stabil ke rumah-rumah pelanggan selama 24 jam,” ucap dia.
PDAM Tirta Daroy sendiri, ungkap Ampon Yub, saat mewajibkan calon pelanggan baru untuk menyiapkan bak penampung di rumah.
Langkah ini dilakukan agar pelanggan baru itu terbiasa menampung air di bak yang sudah disiapkan, bukan menarik langsung dari pipa dengan mesin pompa.
“Ini merupakan bagian dari upaya kita agar distribusi air bersih bisa stabil 24 jam. Jika nanti sudah semakin banyak pelanggan yang tidak lagi menarik air dengan mesin pompa, maka aliran air pun akan semakin lancar,” paparnya.
Baca juga: Suplai Air Bersih PDAM Tirta Mon Pase Kembali Normal, Zainuddin Rasyid: Lunasi Tagihan Tepat Waktu
Coverage 90 persen
Sementara itu, cakupan atau coverage layanan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh saat ini sudah mencapai 90 persen lebih.
Angka ini jauh di atas dari rata rata nasional yang sekarang ini sekitar 60 persen.
Bahkan, lebih tinggi dari coverage PAM Jaya Jakarta yang merupakan ibu kota negara, di mana cakupannya sekitar 70 persen.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur PDAM Tirta Daroy, T Novizal Aiyub, di sela sela acara buka puasa bersama keluarga besar klub bulutangkis, PB Pena, di Bistro Rumah Senja, Senin (25/04/2022) malam.
“Kita telah hadir di semua kecamatan hingga gampong dalam wilayah Kota Banda Aceh,” kata Ampon Yub—sapaan akrab T Novizal Aiyub.
“Hanya beberapa kawasan, seperti perumahan sederhana yang rata rata belum berpenghuni yang belum kita jangkau,” lanjut Direktur PDAM Tirta Daroy ini.
Baca juga: Suplai Air PDAM Tirta Mon Pase ke Ribuan Pelanggan di Lhokseumawe Masih Terhenti
Disebutkan Ampon Yub, dengan jumlah pelanggan atau sambungan rumah (SR) sebanyak 53 ribu pelanggan atau 53 ribu KK, maka ada sebanyak 250 ribu lebih (asumsi 1 KK 5 jiwa) warga Banda Aceh telah memanfaatkan air bersih PDAM Tirta Daroy.
Sementara penduduk Kota Banda Aceh saat ini, beber Direktur PDAM Tirta Daroy, terhitung sekitar 270 ribu jiwa.
“Dengan perhitungan prosentase penduduk, juga lebih 90 persen penduduk Banda Aceh telah terlayani dengan air PDAM Tirta Daroy,” tutur Ampon Yub.
Pada bagian lain, Ampon Yub yang didampingi Kabag TU PDAM Tirta Daroy, Azhari memaparkan, saat ini kapasitas debit suplai air PDAM Tirta Daroy mencapai 800 litar per detik.
Secara akumulatif, jumlah itu lebih dari cukup untuk akumulasi penduduk Banda Aceh yang bisa terlayani hanya dengan debit 500-600 liter per detik.
“Namun karena banyak pelanggan yang memakai mesin atau pompa air, maka distribusi ikut terganggu, terutama siang hari atau waktu puncak penggunaan,” urainya.
Baca juga: VIDEO - Pipa Induk PDAM Tirta Mon Pase Bocor, Suplai Air ke Ribuan Pelanggan Terhenti
“Dengan penggunaan itu maka kebutuhan debit bisa mencapai 2.500 liter per detik, ini jelas mengganggu distribusi,” ulas Ampon Yub.
Sebaliknya, sebut Ampon Yub, kala malam hari, kapasitas suplai juga tetap 800 liter/detik.
Tapi akibat banyak jaringan yang jebol sehingga berakibat terjadinya kehilangan suplai atau losses yang mencapai 35 persen, maka distribusi air ke pelanggan juga ikut terganggu.
“Ini dilema bagi kami karena menjadi salah satu penghambat kelancaran distribusi harian,” paparnya.
“Karena itu, persoalan distribusi air terus terjadi, ibarat kebutuhan pangan bagi manusia yang juga tiada henti,” tandas Novizal Aiyub.(*)