Berita Banda Aceh

Gubernur Aceh Mohon Maaf Lahir dan Batin

MENYAMBUT Lebaran Idul Fitri 1443 H, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan ucapan selamat berlebaran serta memohon maaf lahir dan batin

Editor: bakri
Dok Humas
Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT menerima silaturahmi Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali di Pendopo Gubernur Aceh, Jumat, (29/4/2022). 

MENYAMBUT Lebaran Idul Fitri 1443 H, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan ucapan selamat berlebaran serta memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat Aceh.

"Semoga segenap amal ibadah yang telah kita laksanakan dalam bulan Ramadhan akan diterima Allah sebagai amal saleh," kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengutip pernyataan Gubernur Aceh sebagaimana disiarkan dari channel Youtube Humas Aceh, Jumat (29/4/2022).

Iswanto mengatakan, Gubernur mengharapkan ibadah Ramadhan yang telah dilalui satu bulan dapat membentuk karakter islami berupa ketakwaan dan makin tingginya rasa solidaritas antar ummat Islam di hari yang suci.

"Dengan spirit Idul Fitri, mari kita kembali kepada fitrah dan memulai kehidupan bermasyarakat kita dengan hati yang bersih dan semangat persaudaraan yan lebih kuat serta tulus," kata Gubernur seperti dikutip Iswanto.

Lebih jauh disebutkan, spirit ketakwaan dan rasa persaudaraan yang kuat akan terbentuk di tengah masyarakat yang telah melalui ibadah Ramadhan secara baik hingga meraih level tattaquun.

Karena Ramadhan melatih untuk bersikap sabar, menjauhi permusuhan dan membangun silaturahmi.

"Ramadhan tahun ini memperkuat semangat seluruh elemen masyarakat untuk meraih yang terbaik dan marilah kita sambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur kepada Allah sembari membuka pintu maaf atas khilaf dan salah yang ada," ujar Iswanto.

Sebagaimana pesan gubernur, Iswanto mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk merajut silaturahmi pada momentum hari raya untuk memperkuat ukhuwah.

Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah yang mana setiap insan akan menemukan jati diri pada hari raya bila saling memaafkan satu sama lain.

Baca juga: Ramadhan dan Perubahan Gaya Hidup (1)

Baca juga: Ramadhan dan Mukjizat Alquran

"Mari kita jaga persatuan dan perdamaian di Bumi Aceh ini," kata Iswanto.

Tak lupa juga, gubernur berpesan kepada seluruh masyarakat Aceh yang melakukan perjalanan mudik pulang kampung agar senantiasa menjaga keselamatan diri selama dalam perjalanan.

Ia juga meminta mereka merajut silaturahmi di kampung halaman.

Silaturrahmi MPU

Jumat (29/4/2022) kemarin, Gubernur juga menerima kunjungan silaturrahmi Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, di Meuligoe Gubernur Aceh.

Dalam kesempatan itu, Gubernur kembali mengingatkan tiga ancaman yang dapat meruntuhkan benteng Islam, yaitu narkoba, gadget serta kekerasan fisik dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

“Secara kuantitatif, harus kita akui peredaran narkoba di Aceh sangat meresahkan, bahkan dari angka-angka yang ada mungkin Aceh adalah yang terbesar angka peredaran narkobanya.

Selanjutnya, bahaya penyalahgunaan gadget.

Meski banyak sisi positif namun jika disalahgunakan gadget justru sangat berbahaya karena dengan gadget segala hal yang berkaitan dengan pronografi, judi bisa dengan mudah di akses,” ujar Gubernur.

Selanjutnya, berbagai kasus kekerasan fisik dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak juga menjadi poin krusial yang menurut Nova harus menjadi fokus untuk ditanggulangi bersama oleh para pemangku kebijakan di Aceh, karena terungkapnya berbagai kasus kekerasan fisik dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak ini akan memberi citra buruk Aceh sebagai satu-satunya daerah yang menerapkan syariat Islam di nusantara.

“Islam sedang tidak baik-baik saja di negeri ini.

Dan, saya selalu beranggapan bahwa Aceh adalah benteng terakhir perlawanan Islam di negeri ini.

Tiga poin yang saya sebutkan tadi membuat saya khawatir, benteng ini justru akan rubuh lebih dahulu.

Untuk itu, penting bagi kita semua untuk menanggulangi tiga permasalahan tadi,” kata Nova.

Menanggapi hal tersebut, Tgk H Faisal Ali selaku Ketua MPU terpilih menyatakan siap mendukung berbagai kebijakan Pemerintah Aceh yang berkaitan dengan serangan-serangan terhadap Islam.

Dalam pertemuan tersebut, ulama yang akrab disapa Lem Faisal itu menjelaskan bahwa MPU Aceh sudah mengukuhkan 47 Anggota MPU pada tanggal 25 April.

Hanya ada 1 orang yang berhalangan hadir karena sedang melakukan ibadah umrah.

Terhadap seorang anggota ini, MPU akan melakukan pengukuhan susulan.

Selanjutnya, pada 26 April, MPU melakukan pembahasan Tata Tertib Pemilihan Pimpinan, jelang siang para peserta melakukan pemilihan pimpinan.

“Alhamdulillah semua mekanisme sudah kita lakukan.

Jadi, terkait pengukuhan kami berharap Pak Gubernur dapat menyediakan waktu dan mengukuhkan pimpinan.

Kami tetap menyesuaikan dengan jadwal Pak Gubernur,” ujar Lem Faisal.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur menyampaikan selamat atas lancarnya rangkaian kegiatan pemilihan pimpinan dan anggota MPU Aceh.

“Yang membuat saya bahagia, MPU bebas dari intervensi.

Jadi, ke depan saat saya tidak lagi menjadi Gubernur, dapat menjadi saksi, bahwa tidak ada nuansa politis dan intervensi pada prosesi pemilihan.

Terima kasih juga kepada Kepala Sekretariat yang telah mensukseskan kegiatan ini.

Kepada Lem Faisal dan seluruh pimpinan MPU, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk bekerja sesuai koridor dan tanpa melewati garis dan ketentuan yang berlaku,” ujar Nova menegaskan. (dan)

Baca juga: Grop Tamaddaroih dan Rateb Mensa di Bulan Puasa

Baca juga: Aceh Juga Butuh Air Asia dan Firefly

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved