Anda Hobi Berkebun? Simak Seberapa Sering Tanaman Perlu Disiram
Aktivitas ini tidak seperti pekerjaan rumah lainnya yang perlu dilakukan setiap hari secara rutin.
"Semakin banyak bahan organik di tanah, semakin banyak kelembapan yang akan ditahan tanah," kata Knauss.
Baca juga: Lilin Jadi Penghias di Acara Earth Hour Banda Aceh, Matikan Lampu Selama Satu Jam di Beberapa Titik
Raised bed
Menurut Westerfield, sebuah raised bed (lingkup lahan yang dibuat di atas tanah atau dak kemudian dibatasi dengan wadah) yang ditanam di tanah umumnya akan kehilangan air lebih lambat.
"Raised bed memang akan menguras lebih cepat karena biasanya kita menempatkan tanah yang memiliki kemampuan perakaran yang baik di dalamnya. Namun, akibatnya, air melewati tanah ini lebih cepat," katanya.
Raised bed sendiri memiliki beberapa manfaat karena membuat tanah ditumbuhi terlalu cepat, meski cepat pula bagi air untuk melewatinya
Metode penyiraman
Lihat Foto
Ilustrasi menyiram tanaman, ilustrasi pot tanaman(FREEPIK/SENIVPETRO)
Banyak ahli merekomendasikan agar kita menghindari menyiram dengan selang atau alat penyiram.
Alasannya, dua benda ini hanya akan membasahi daun, bukan akar.
“Menyiramkan air pada dedaunan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jamur dan bakteri, terutama bila dilakukan di sore hari,” kata Knauss.
"Selain itu, begitu memiliki tanaman yang sakit, penyiraman itu dapat memercikkan patogen dari tanaman yang sakit ke tanaman sehat di sekitarnya,” lanjutnya.
Baca juga: Menyiram Tanaman dengan Air Hujan Ternyata Banyak Manfaatnya Lho
Untuk itu, para ahli merekomendasikan sistem irigasi tetes yang secara perlahan menyirami akar untuk perendaman yang lebih dalam dan tahan lama.
Selain itu, kita juga harus membiarkan aliran air bertekanan rendah mencapai akar tanaman secara stabil, menjamin sayuran di kebun kita mendapatkan jumlah air yang dibutuhkan.
Baca juga: Abusyik Sulap Kebun Jadi Sawah Tanaman Padi Alami di Kaki Bukit Barisan
Jenis tanaman
Tanaman berbeda tentu memiliki kebutuhan berbeda.