Berita Bireuen
Pembunuh Farhan Ikut Shalati Korban, Kasus Temuan Mayat Dalam Sumur di Bireuen
Kerja keras jajaran Polres Bireuen dalam mengungkap kasus pembunuhan Farhan (23), warga Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka, Bireuen
Tersangka mengaku ikut melayat ke rumah korban dan melaksanakan shalat jenazah bersama warga setempat.
“Saat shalat jenazah, saya juga ikut shalat bersama warga,” ujarnya.
Pada malamnya, Ism bersama tiga orang lainnya dimintai keterangan di Mapolres Bireuen.
Tiga warga diperbolehkan pulang, sedangkan Ism terus diperiksa dan akhirnya ia mengaku membunuh korban.
Setelah itu, Ism pun ditetapkan sebagai tersangka.
“Memang sudah saya rencanakan untuk membunuhnya karena dendam, Hp saya tidak dikembalikan,” ujar Ism di hadapan penyidik Polres Bireuen.
Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, didampingi Kasat Reskrim AKP Arief Sukmo Wibowo SIK mengatakan, kasus pembunuhan tersebut sudah direncanakan oleh tersangka dan motifnya dendam.
“Motifnya dendam dan bukan asrama,” ujar Kasat Reskrim meluruskan informasi berkembang bahwa motif pembunuhan terhadap Farhan oleh tersangka Ism selain dendam juga kasus asmara.
“Setelah ditetapkan sebagai tersangka, yang bersangkutan (Ism) meminta maaf dan mengakui perbuatannya,” timpal Kasat Reskrim.
Menurut AKP Arief, soal asmara sengaja dikembangkan tersangka untuk mengelabui penyidik.
Kapolres mengatakan, mereka berteman sejak lama.
Usai membunuh, menurut Kapolres, tersangka juga mengambil dompet korban yang berisi uang Rp 100 ribu lebih dan satu Hp.
Sedangkan sepeda motor (sepmor) korban ditinggalkan di lokasi pembunuhan.
Sepmor merek Vario 150 BL 4349 ZBC tidak sempat diambil oleh pelaku karena kuncinya hilang.
“Karena tidak ditemukan kunci, maka pelaku meninggalkan sepeda motor di lokasi begitu saja dan ia kemudian langsung pulang ke rumah,” ujarnya.