Berita Aceh Barat Daya

Sampah Berserakan di Pantai Jilbab Susoh Abdya, Gelombang Pasang Sering Porak-porandakan Pondok

Objek wisata pantai jilbab Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memprihatikan

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Kondisi objek wisata pantai jilbab Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dipenuhi sampah, Senin (9/5/2022). 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Objek wisata pantai jilbab Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memprihatikan.

Pasalnya, pantai yang dulunya menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi oleh warga Abdya dan luar Abdya pada akhir pekan, kini dalam kondisi jorok, dipenuhi sampah dan tak terurus.

Tumpukan beragam jenis sampah, membuat destinasi wisata di kawasan pesisir Susoh ini tercemar dan merusak keindahan pantai.

Bukan itu saja, gelombang pasang yang sering melanda kawasan itu, sejumlah pondok yang porak-poranda.

Hal ini membuat para pengusaha di kawasan itu patah semangat dalam mengelola dan mengembangkan usahanya.

Baca juga: Jeritan Minta Tolong Kagetkan Warga di Pantai Kuala Parek Aceh Timur, Hanya Satu yang Selamat

Padahal, sejumlah pejabat, termasuk anggota DPR Aceh telah berulang kali datang dan melihat secara langsung ganasnya gelombang pasang di kawasan Pantai Jilbab tersebut.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada tanda-tanda dibangunnya breakwater atau pemecah ombak, sebagai solusi mengantisipasi ganasnya gelombang pasang pantai Jilbab tersebut

Salah seorang warga Susoh, Syarifuddin meminta agar pemerintah segera melakukan pembenahan kembali terhadap pantai jilbab tersebut.

“Pantai jilbab ini adalah aset berharga bagi warga sekitar, kalau dijaga dan dikelola dengan baik, sehingga menjadi daya tarik pengunjung yang datang, maka bisa mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Syarifuddin.

Baca juga: Cekcok Bahas Pacar, Remaja Aceh Besar Tikam Perut Rekannya, Pelaku Kabur Ke Aceh Utara Ditangkap

Hal pertama dilakukan, katanya, membersihkan sampah yang berserakan di kawasan pantai tersebut, sehingga pantai terjaga dan bersih dari sampah.

"Ini menjadi tanggung jawab semua pihak, dan pemilik cafe atau dinas terkait harus menyediakan tempat sampah atau tong sampah, sehingga pengunjung jadi nyaman berkunjung," sebutnya.

Menurutnya, kawasan pantai jilbab itu bukan saja menjadi sarana berlibur keluarga, namun juga menjadi pilihan warga yang hobi memancing.

“Pantai jilbab ini sangat banyak ikannya, kalau pantainya bersih dan tidak jorok, maka setiap hari akan dipadati warga,” sebutnya

Baca juga: Gadis Berusia 19 Tahun Nyaris Dijual ke Sopir Truk Rp 300 Ribu, Korban Laporkan Temannya ke Polisi

Untuk itu, ia meminta kepada Dinas Pengairan Aceh dan pihak terkait, untuk segera membangun breakwater, agar gelombang pasang tidak melanda kawasan Pantai Jilbab.

Karena mengancam permukiman penduduk yang berjarak hanya seratusan meter dari bibir pantai.

“Karena, banyak pengusaha cafe yang hilang semangatnya berusaha, akibat pondoknya sering dihantam gelombang pasang, makanya pantai jilbab menjadi sepi seperti ini,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Detik-detik Sekeluarga Asal Aceh Tamiang Terseret Ombak Laut di Aceh Timur, Penyelamatannya Dramatis

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved