Elon Musk
Sindir Tingkat Kelahiran di Negara Matahari Terbit, Elon Musk Bikin Masyarakat Jepang Marah
Orang terkaya di dunia, Elon Musk baru-baru ini menyebut Jepang "akhirnya akan tidak ada lagi" tanpa tingkat...
SERAMBINEWS.COM - Orang terkaya di dunia, Elon Musk baru-baru ini menyebut Jepang "akhirnya akan tidak ada lagi" tanpa tingkat kelahiran yang lebih tinggi.
Hal itu langsung memicu kemarahan publik negeri matahari terbit pada Senin (9/5/2022).
CEO Tesla akhir pekan lalu berkicau, "Dengan risiko yang sudah jelas, kecuali ada sesuatu yang berubah yang menyebabkan tingkat kelahiran melebihi tingkat kematian, Jepang pada akhirnya akan tidak ada lagi. Ini akan menjadi kerugian besar bagi dunia".
Tweet-nya itu membuat marah Jepang, yang populasinya mencapai puncak pada 2008 dan menurun menjadi sekitar 125 juta pada tahun lalu karena tingkat kelahiran yang rendah, meskipun ada peringatan pemerintah dan upaya sporadis untuk mengatasi masalah ini.
Tetapi, Jepang tetap menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia, tuan rumah bagi kelas berat global, mulai dari produsen mobil hingga pengembang game, dan merupakan penghubung utama dalam rantai pasokan semikonduktor global.
"Apa gunanya men-tweet ini?" tulis Tobias Harris, senior fellow di Center for American Progress, seperti dikutip Reuters.
"Kecemasan seputar masa depan demografis Jepang bukanlah Jepang pada akhirnya akan lenyap, melainkan dislokasi sosial yang mendalam yang terjadi sebagai akibat dari penurunan ke tingkat populasi yang lebih rendah,” ungkapnya.
Yang lain mencatat tingkat kelahiran yang lamban menjangkiti banyak negara selain Jepang, termasuk Jerman, di mana Tesla baru saja membuka pabrik baru, tapi Jepang menjadi sasaran pertama.
Meski begitu, banyak warga Jepang mengatakan, situasinya tidak mengejutkan dan mengecam pemerintah mereka karena tidak berbuat cukup untuk melawannya.
Misalnya, dengan menyediakan lebih banyak pusat penitipan anak dan mempermudah perempuan untuk kembali bekerja setelah memiliki anak.
"Mereka terus mengatakan angka kelahiran turun, tapi mengingat pemerintah tidak mengambil langkah menyeluruh untuk menghadapinya, apa yang bisa kami katakan? Semua yang mereka katakan dan lakukan bertentangan,” tulis seorang pengguna Twitter.
"Di lingkungan ini, siapa yang akan mengatakan, oke, ayo punya anak? Saya putus asa dengan Jepang," katanya, seperti dilansir Reuters.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Duh, Tweet Musk Ini Picu Banjir Kemarahan Publik Jepang"