Internasional
Ukraina Sesalkan Keterlambatan Bantuan Persenjataan AS, Seharusnya Ribuan Nyawa Dapat Diselamatkan
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, Rabu (11/5/2022) menyesalkan keterlambatan bantuan persenjataan dari Amerika Serikat (AS).
SERAMBINEWS.COM, KIEV - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, Rabu (11/5/2022) menyesalkan keterlambatan bantuan persenjataan dari Amerika Serikat (AS).
Dia dengan santai menyatakan hal itu saat menengadah ke langit melalui asap cerutunya sendiri saat sirene serangan udara berbunyi di seluruh ibu kota Kiev.
“Ini hanya menunjukkan kedalaman dari semua kebencian mereka terhadap kami,” katanya, sambil mengisap Toscano Itali di halaman Kementerian Luar Negeri saat penjaga bersenjata berpatroli.
Kuleba yang berwajah babyface, dalam usia 41 tahun menjadi menteri luar negeri termuda Ukraina dan telah menjabat selama lebih dari dua tahun.
Tapi dia dengan cepat mendapatkan kepercayaan dari Presiden Volodymyr Zelenskyy dan ketenaran di antara rekan-rekan untuk diplomasi dan koordinasi di Eropa dan Amerika Serikat.
“Sebenarnya kami menang, kami memenangkan pertempuran untuk Kiev, ”kata Kuleba.
Baca juga: Tentara Ukraina Serang Pasukan Rusia, Mencoba Merebut Tepi Sungai Donets, Jalur Suplai Rusia
dia menunjukkan lebih sedikit kegembiraan daripada frustrasi yang tersisa.
“Kami tidak sebodoh yang Anda kira, karena pasukan kami membuktikan mereka cukup efisien," klaimnya.
Dengan efisiensi itu, tambahnya, akhirnya mendapat kepercayaan dari Amerika Serikat.
Tapi Kuleba menjelaskan dia jika Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya hanya lebih mempercayai Kiev.
Dimana, menyediakan senjata yang diminta Kiev pada bulan-bulan sebelum invasi Rusia, sehingga ribuan nyawa mungkin dapat diselamatkan.
“Mitra kami enggan,” kata Kuleba.
Baca juga: Ukraina Tutup Aliran Gas Rusia di Wilayah Separatis Dukungan Moskow, Krisis Energi Eropa Makin Parah
Dia berulang kali diberitahu oleh rekan-rekan Baratnya sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan serangan skala penuh di negaranya akan memakan waktu berminggu-minggu, jika tidak berbulan-bulan.
Kuleba menjelaskan saat itu, seharusnya tentara Ukraina mendapat banyak senjata yang lebih canggih seperti sistem pertahana udara.
Seorang pejabat senior administrasi menolak komentar Kuleba, mencatat jauh sebelum invasi Rusia, Amerika Serikat memberikan bantuan sebanyak mungkin yang dapat mereka gunakan segera.