Berita Aceh Tamiang
Obat PMK Menipis, Aceh Tamiang Masih Tunggu Kiriman Kementan
Upaya penyembuhan ternak yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMKdi Aceh Tamiang) saat ini masih terhambat pada ketersediaan obat.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Safuan mengungkapkan penyembuhan ternak yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhambat pada ketersediaan obat.
Safuan mengatakan stok bantuan yang diberikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ketika berkunjung ke Aceh Tamiang sudah hampir habis.
Stok yang disalurkan diakuinya tidak memadai dengan jumlah ternak di Aceh Tamiang yang diperkirakan 46 ribu ekor. “Bisa dibilang sudah habis, sudah kami salurkan ke kecamatan, jadi tidak ada lagi tersisa di Dinas,” kata Safuan, Kamis (19/5/2022).
Sebelumnya Distanbunak Aceh Tamiang sudah mengajukan usulan bantuan obat dan vitamin sebanyak 30 ribu dosis. Obat ini meliputi vitamin, antihistamin, antiinpfamasi dan antibiotik.
Selain terus meningkatkan injeksi vitamin bagi ternak, Distanbunak Aceh Tamiang juga fokus menjaga perbatasan untuk menghalau lalu lintas ternak. Sejauh ini penjagaan yang dilakukan bersama Polri dan TNI ini sudah berhasil memulangkan 130 ekor sapi yang didominasi asal Sumatera Utara.
Safuan merinci ternak yang dipulangkan merupakan sapi sebanyak 16 ekor, kambing 54 ekor dan domba 60 ekor. Umumnya ternak ini berasal dari Sumatera Utara dengan tujuan berbagai daerah di Aceh, misalnya Bireuen, Pantonlabu dan Aceh Tamiang.
“Satu ekor kami temukan dalam kondisi sudah disembelih, selebihnya dalam kondisi hidup,” kata Safuan.(*)
Baca juga: Seekor Sapi Terindikasi PMK Mati, Jumlah Ternak Sakit di Bireuen Capai 327 Ekor