Berita Bireuen

Seekor Sapi Terindikasi PMK Mati, Jumlah Ternak Sakit di Bireuen Capai 327 Ekor

Berdasarkan laporan petugas lapangan dari sejumlah Puskeswan, dalam sehari jumlah ternak yang sakit mencapai 71 ekor.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Dok Keswan
Petugas kesehatan hewan, Rabu (18/05/2022) sedang memeriksa ternak di Jeunieb, Bireuen. 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Satu ekor sapi jantan yang sejak beberapa hari lalu sakit dan terindikasi secara klinis mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mati, Rabu (18/5/2022), kemudian jumlah ternak yang sakit mengalami gejala tersebut terus bertambah dari 256 ekor sudah mencapai 327 ekor.

Kemudian sapi atau ternak  yang terkena PMK bisa dikonsumsi dan tidak menular kepada manusia.

Informasi tersebut  terkait dengan merebaknya virus PMK bagi ternak di Bireuen disampaikan Safrizal SP, Kabid Keswan, Kesmavet, Pengelolahan dan Pemasaran pada Peternakan dan Kesehatan Hewan Bireuen, Serambinews.com, Kamis (19/05/2022).

Berdasarkan laporan petugas lapangan dari sejumlah Puskeswan, jumlah ternak umumnya sapi dan sudah ada satu ekor kerbau mengalami sakit bergejala klinis PMK dari 256 ekor sudah mencapai 327 ekor termasuk  satu ekor kerbau.

Dari jumlah tersebut, satu ekor sapi jantan di kawasan Jeumpa Bireuen dilaporkan sudah mati dan 28 lainnya sembuh. “Dalam satu hari jumlah ternak yang sakit mencapai 71 ekor,” ujarnya.

Menghadapi kondisi demikian kata Safrizal SP, petugas masing-masing Puskeswan melakukan pendataan ke setiap sentra atau kawasan peternakan dan melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang mengalami gejala sakit. 

Petugas juga mengharapkan peternak selain mengawasi ternak dengan tidak melepas juga melakukan pembersihan kandang, sanitasi, tempat pakan dan juga tempat minum ternak.

“Ternak diharapkan tidak dilepas sama sekali sehingga diharapkan terhindar dari virus berbahaya bagi ternak,” ujarnya.

Jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bersama petugas di delapan Puskeswan selain turun ke lapangan juga melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran penyakit tersebut. 

Para peternak  yang melihat ternaknya mulai kurang sehat dan mengalami sakit badan demam tinggi, mengeluarkan air liur dalam jumlah banyak dan kuku mulai membusuk diharapkan segera melapor.

Dengan cepatnya diketahui petugas akan memudahkan penanganan dan memberi vitamin bagi ternak sehingga ternak yang sakit dapat sembuh kembali.

Ditambahkan, lembu yang terindikasi PMK aman dikonsumsi dan tidak menular kepada manusia. Masyarakat, peternak dan siapa tidak perlu khawatir ternak yang sakit dan bergejala PMK aman untuk  dikonsumsi dan tidak perlu resah serta tidak akan menular kepada manusia.

"Perlu kami  sampaikan kepada  masayarakat yang bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak menulur kemanusia, daging sapi yang  tertular PMK bisa di konsumsi " ujar Safrizal SP.(*)

Baca juga: Satpol PP Aceh Besar Kembali Amankan Sapi Berkeliaran di Kota Jantho

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved