Berita Subulussalam
Selain Harimau Sumatera, Kawanan Gajah Liar Juga Masuk Kebun Warga dan Gasak Ratusan Batang Sawit
Rasumin mengatakan kebun kelapa sawit miliknya itu berada di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dan kini mulai diusik kawanan gaja
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Rasumin mengatakan kebun kelapa sawit miliknya itu berada di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dan kini mulai diusik kawanan gajah liar
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Masyarakat Sultan Daulat, Kota Subulussalam melaporkan selain Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), kawanan gajah liar juga masuk ke kebun mereka.
Hal ini sebagaimana disampaikan Rasumin Pohan, seorang warga kepada Serambinews.com, Rabu (25/5/2022).
“Selain harimau, gajah juga masuk ke kebun saya tadi malam, ada 200-an batang tanaman kelapa sawit yang digasak,” kata Rasumin.
Rasumin mengatakan kebun kelapa sawit miliknya itu berada di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dan kini mulai diusik kawanan gajah liar.
Informasi masuknya harimau dan kawanan gajah liar ini disampaikan karyawan yang bekerja di kebun Rasumin.
Baca juga: Harimau Sumatera Dilaporkan Masuk ke Kebun Warga di Sultan Daulat, Ditemukan Bekas Cakaran
Menurut Rasumin, gajah liar mulai masuk ke areal kebun kelapa sawitnya, Selasa (24/5/2022) tadi malam.
Para pekerja bisa melihat secara kasat mata kawanan gajah liar tersebut, namun takut mengusir demi menghindari hal tak diinginkan.
Berdasarkan laporan pekerja, jumlah kawanan gajah liar yang masuk ke kebun Rasumin ditaksir sekitar lima hingga enam ekor. Dari keenam ekor, dua ditaksir masih anakan.
“Kalau harimau memang tidak sempat dilihat secara fisik, tapi gajah ada dilihat pekerja saya. Ada sekitar enam ekor lah laporannya yang masuk,” terang Rasumin
Rasumin menjelaskan kawanan gajah liar dan harimau masuk ke kebunnya dan dijadikan pula lintasan. Di kebun Rasumin terdapat kali yang disukai gajah untuk mandi.
Namun, kata Rasumin, hewan berbelalai panjang ini bukan sekadar melintas dan mandi, melainkan ikut memangsa tanaman kelapa sawit di sana.
Baca juga: VIDEO Petani di Bakongan Timur Diterkam Harimau Sumatera, Panjat Pohon Kemiri Selamatkan Diri
Diperkirakan ada 200-an batang tanaman kelapa sawit milik Rasumin musnah digasak binatang bertelinga lebar itu.
Sayangnya lagi, tanaman kelapa sawit yang dimangsa sudah berbuah pasir alias mulai berproduksi, sehingga Rasumin rugi besar.
Selain gajah, sejumlah pekerja kebun di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam melaporkan kemunculan harimau (Panthera tigris sumatrae) dalam dua hari terakhir.
Hal itu disampaikan Rasumin Pohan, salah seorang pemilik kebun di Kecamatan Sultan Daulat kepada Serambinews.com, Rabu (25/5/2022).
Rasumin mengaku mendapat laporan dari karyawan di kebunnya soal kemunculan harimau sumatera dalam dua hari terakhir ini.
Menurut Rasumin, dugaan kemuculan harimau itu berdasarkan temuan tanda cakaran pada jeriken pekerja yang diletakkan di depan pondok mereka.
Jeriken tersebut memang sengaja diletakkan tepat di depan pondok mereka sebagai cara untuk mengetahui apakah ada harimau masuk ke areal kebun.
Ini lantaran beberapa waktu lalu harimau juga ada masuk ke areal kebun dan biasanya melintas tepat di depan pondok pekerja di kebun milik Rasumin yang terletak di Desa Bawan Kecamatan Sultan Daulat.
Baca juga: Dua Terduga Pembunuh Tiga Ekor Harimau Sumatera Terancam 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 100 Juta
“Saya mendapat laporan dari pekerja kebun katanya dua hari terakhir ini ada masuk harimau sumatera dan ukurannya diperkirakan besar,” ujar Rasumin.
Ukuran harimau yang masuk itu diduga sangat besar berdasarkan bekas cakaran di jeriken. Bahkan diperkirakan jika harimau yang masuk adalah berukuran dewasa.
Rasumin menambahkan, para pekerja memang tidur di areal kebun dan kini mulai ketakutan karena kehadiran hewan berbadan belang-belang tersebut.
Dua tahun lalu yakni Maret 2020, harimau sumatera juga masuk ke lokasi kebun milik Rasumin serta warga lain di Sultan Daulat.
Bahkan, diinformasikan jika aksi kawanan harimau yang masih berkeliaran ke dekat permukiman penduduk dan pindah ke Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat.
Rasumin yang juga mantan anggota DPRK Subulussalam memosting rekaman dan foto yang bekas jejak kaki harimau sumatera di areal perkebunan dekat permukiman penduduk.
Tak hanya bekas jejak kaki, dalam postingan yang diunggah di akun facebooknya juga menunjukan jereken mengalami kerusakan seperti bekas gigitan atau cakaran.
Pengakuan serupa juga disampaikan Pak Kandong Maha, salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Sultan Daulat.
Pak Kandong Maha mengaku jika masyarakat di Bawan kini menjadi ketakutan akibat harimau yang muncul kembali ke daerah itu.
Sebelumnya, akhir 2019 lalu kawanan harimau juga masuk ke permukiman penduduk namun berhasil diusir pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dengan menggunakan jasa pawang Sarwani Sabi alias Carwani.
April 2020, satu individu Harimau Sumatera berkeliaran di dekat permukiman penduduk kembali terekam kamera phosel.
Harimau tersebut direkam dengan kamera phonsel warga di areal perkebunan kelapa sawit Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Dalam video yang beredar Rabu (29/4/2020) tampak seekor harimau yang sempat lari lalu mengendap. Lokasi penampakan harimau hanya terpaut beberapa meter dari jalan yang dilintasi warga setempat.
Bahkan saat direkam tampak beberapa warga melintas dengan sepeda motor.”Waduh-waduh… macam mau nerkam, waduh…, gak ah,” demikian kata yang keluar dari perekam ketika melihat gelagat harimau seperti mau menerkam.
Sementara tak jauh dari harimau terdapat warga mengendarai sepeda motor bersama anak dan istri.
Beruntung, harimau yang berdiri dengan posisi semacam mau menerkam kembali duduk.
Kemudian perekam berteriak ke arah pengendara menyampaikan adanya harimau.”Pak, harimau itu,” teriak perekam
Sang perekam menyampaikan kalau mereka sejak beberapa waktu sudah menunggu di dekat harimau.
Terjadi percakapan seorang perempuan dari arah pengendara menanyakan ke perekam. Pengendara ini pun disuruh lewat dan menancap gas sepeda motornya.
”Harimau pak, harimau itu. Lewat aja. Awas, itu ada harimau kau lewat aja uuu itu harimau,” demikian antara lain percakapan dalam video yang beredar dari pesan whatsapp.
Sebelumnya, Harimau sumatera juga membuat geger masyarakat Sultan Daulat, Kota Subulussalam karena muncul ke dekat permukiman penduduk.
Ini terjadi Senin (20/4/2020) petang lalu seekor harimau sumatera muncul di areal perkebunan kelapa sawit PT Asdal Prima Lestari di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Camat Sultan Dauat yang kala itu dijabat Rahmat Fadly yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan penampakan seekor harimau sumatera di areal perkebunan kelapa sawit.
Menurut Fadly, harimau tersebut muncul sore tadi dan sempat terekam kamera ponsel karyawan perkebunan yang sedang melintas dengan mobil. ”Itu benar, tadi sore kejadiannya,” kata Fadly
Dikatakan, Fadly, harimau tersebut direkam sekitar pukul 17.45 WIB oleh karyawan perkebunan yang sedang melintas menuju PT Indo Sawit Perkasa atau ISP yang berada di Desa Pasir Belo.
Harimau itu tampak di atas tebing jalan sebelah kanan sekitar lima kilometer dari jalan nasional atau simpang PT Asdal.
Fadly memastikan harimau yang ada di areal PT Asdal berbeda dengan di kawasan Desa Darul Makmur dan Desa Singgersing.
Menurutnya, yang di Asdal ini harimau tunggal dan juga kerap berkeliaran di sana.
Sedangkan di Desa Singgersing sebelumnya ada empat ekor dan satu telah berhasil ditangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam.
Rasumin, salah seorang warga Sigrun mengatakan selama ini harimau itu kerap wara wiri di lokasi kebun kelapa sawitnya yang terletak di Desa Bawan dekat PT Asdal Prima Lestari tempat penampakan tadi sore.
Sebelum terekam video kamera karyawan perusahaan, Rasumin mengaku jika sang harimau tersebut berada di kebunnya yang tak jauh dari lokasi afdeling 3.
Namun penampakan harimau hanya jejak itu saja membuat pekerja di kebunnya ketakutan. Karenanya, Rasumin menambah jumlah pekerja di kebunnya menjadi delapan orang.
Biasanya, pekerja dodos atau pemane kebun Rasumin hanya empat orang. Mengenai harimau yang kerap berkeliaran di kebunnya, Rasumin mengaku sudah lama.
Rasumin mengaku di kebunnya terdapat kali yang bagus dan diduga disukai harimau untuk mandi. Dikatakan, selama ini setiap pagi selalu ada bekas jejak sang harimau di sekitar kebun Rasumin.
Beberapa waktu lalu bahkan harimau kerap mencakar benda apapun di sana seperti jeriken dan kayu.
Selain Rasumin, harimau kerap berkeliaran juga diakui M Umar Ego Satria Kerani perkebunan kelapa sawit PT Indo Sawit Perkasa (ISP).
Menurut Umar, untuk penampakan secara langsung baru tadi sore. Namun, katanya selama ini memang karyawan di perusahaan itu kerap menemui bekas jejak harimau di areal kebun.
Namun belum ada kejadian harimau mencelakai manusia di sana. Meski demikian, jejak-jejak harimau melintas itu juga membuat takut pekerja. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/harimau-sumatera-tertangkap.jpg)