Berita Nagan Raya
Tuai Pro Kontra, Bimtek Keuchik di Medan Dibatalkan, Kepala DPMGP4: Belum Ada Setor Dana ke Panitia
Pasalnya, kegiatan yang direncanakan dua gelombang yakni 26-28 Mei 2022, dan 29 Mei -1 Juli 2022, di Medan itu, sempat menuai pro kontra di Nagan Raya
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Rencana bimbingan teknis (bimtek) 174 keuchik baru dan 174 orang tuha peut dari Kabupaten Nagan Raya ke Medan, Sumatera Utara (Sumut), akhirnya dibatalkan.
Pasalnya, kegiatan yang direncanakan dua gelombang yakni 26-28 Mei 2022, dan 29 Mei -1 Juli 2022, di Medan itu, sempat menuai pro kontra di Nagan Raya.
Sebab bimtek untuk 174 orang keuchik baru dilantik dan masing-masing desa 1 orang tuha peut tersebut menelan biaya Rp 12 juta/desa, yang bersumber dari APBG masing-masing desa.
Pemkab Nagan Raya melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMGP4) telah menyampaikan bahwa bimtek di Medan dibatalkan.
"Setelah mendapat arahan dari pimpinan bahwa perlu disikapi serius soal pro kontra bimtek itu, sehingga kami dari DPMG-P4 langsung melakukan pertemuan dengan semua camat dan lembaga perwakilan keuchik (Apdesi)," kata Plt Kepala DPMGP4 Nagan Raya, Okta Umran, SSTP, MSi kepada Serambinews.com, Rabu (25/5/2022).
Dari pertemuan itu, ujar Okta, diputuskan bahwa bimtek keuchik ke Medan ditiadakan dan akan dilakukan kaji ulang terkait pelaksanaan bimtek tersebut ke depan.
Baca juga: Bimtek Keuchik Dianggap Pemborosan Dana Desa
"Ke depan akan dibahas kembali apakah akan diselenggarakan di Nagan Raya atau luar daerah, termasuk dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan," urai Okta.
Dilanjutkannya, terhadap pembatalan bimtek ke Medan itu sudah disampaikan ke pihak keuchik melalui masing-masing kecamatan.
Belum disetor
Pada bagian lain, Plt Kadis DPMGP4 Nagan Raya menegaskan bahwa sejauh ini belum ada satu pun keuchik atau desa yang menyetor anggaran ke rekening sebuah LSM sebagai penyelenggara bimtek keuchik di Medan.
"Belum ada yang setor," kata Plt Kadis DPMGP4 Nagan Raya, Okta Umran.
Diakuinya, bimtek itu merupakan kerja sama sebuah LSM dengan Apdesi di Nagan Raya dalam rangka meningkatkan kapasitas keuchik dan tuha peut serta upaya mengelola BUMG.
Baca juga: Pelaku UMKM dan Wisata di Banda Aceh dan Aceh Besar Ikuti Bimtek Kemenparekraf RI
Sedangkan DPMGP4 Nagan Raya hanya fasilitator saja, sehingga semua keputusan dikembalikan ke masing-masing desa untuk menentukan sendiri apakah mau ikut atau tidak.
Terkait bimtek itu, ungkap Okta, ada sejumlah keuchik dan tuha peut sepakat, namun ada juga yang menolak terkait rencana kegiatan tersebut.(*)