Berita Lhokseumawe
Satu Tahun Kelola Blok B di Aceh Utara, Gubernur Aceh Apresiasi Kinerja PGE
Nova menambahkan, saat ini terbukti Aceh sudah berdaulat di bidang migas setelah 40 tahun lebih dikelola oleh perusahaan asing dan BUMN.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT menyampaikan apresiasi atas keberhasilan yang sudah dicapai oleh PT PEMA Global Energi (PGE) setelah satu tahun mengelola Wilayah Kerja B atau yang biasa disebut Blok B di Aceh Utara.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh dalam sambutannya pada acara kenduri syukuran satu tahun alih kelola WK B yang berlangsung di halaman gedung serba guna Kompleks Perumahan PAG, Muara Satu, Kota Lhokseumawe pada Kamis (26/5/2022).
“Apresiasi saya kepada PGE yang telah berhasil mengelola Blok B ini dengan sangat luar biasa, banyak keberhasilan yang sudah dicapai selama setahun ini,” ujar Gubernur.
“Perlu diingat, alih kelola Blok B ini hasil perjuangan yang panjang, mulai dari konflik bersenjata hingga proses perdamaian dan lahirnya UUPA yang mengatur Aceh berhak mengelola migas sendiri," kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kepada Serambinews.com, Kamis (26/5/2022).
Nova menambahkan, saat ini terbukti Aceh sudah berdaulat di bidang migas setelah 40 tahun lebih dikelola oleh perusahaan asing dan BUMN.
"Alhamdulillah, sudah satu tahun ini kita kelola sendiri sehingga hasil sebesar-besarnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat Aceh. Yang terpenting adalah kita harus mensyukuri nikmat Allah ini dengan kerja nyata,” ujar Nova.
Baca juga: Pemerintah Aceh Sudah Setahun Alih Kelola Wilayah Kerja Blok B Migas, Ini Pesan Nova Iriansyah
Selain Gubernur Aceh, hadir pula dalam kegiatan kenduri syukuran satu tahun alih kelola WK B adalah Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur.
Kemudian, Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Kapolres Aceh Utara, Kapolres Lhokseumawe, Kasrem Lilawangsa, dan Dandim Aceh Utara.
Selanjutnya, Komisaris Utama PGE, pimpinan BUMN dan BUMD di Aceh Utara dan Lhokseumawe, para rektor dan pimpinan perguruan tinggi di Aceh, para kepala dinas, camat, dan para kepala desa di ring 1 PGE.(*)