Berita Langsa

Ternak Mati Bertambah Jadi 7 Ekor, Sapi Positif PMK di Langsa Naik Menjadi 1.504 Ekor

Satu ekor sapi positif PMK di Kota Langsa dilaporkan kembali mati, sehingga total sudah 7 ekor sapi

Penulis: Zubir | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ZUBIR
Petugas dari Balai Veteriner Medan saat mengambil sampi milik warga di Gampong Meurandeh Teungoh, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa Rabu (11/5/2022) 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Satu ekor sapi positif PMK di Kota Langsa dilaporkan kembali mati, sehingga total sudah 7 ekor sapi.

Jumlah sapi yang tertular wabah PMK juga terus bertambah menjadi 1.504 ekor. 

Jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Kangsa tersebut sesuai update data yang dirilis Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Langsa per Jumat (27/5/2022) kemarin. 

"Data per Kamis (27/5/2022) ada penambahan sapi positif PMK dari sehari sebelumnya sebanyak 52 ekor, jadi total sekarang sudah 1.504 ekor sapi terpapar," ujar Kepala DPPKP Langsa, Banta Ahmad, S.St.Pi, melalui Kabid Peternakan, Drh. Elga, kepada Serambinews.com, Sqbtu (28/5/2022).

Drh. Elga menambahkan, begitu juga untuk sapi positif PMK milik warga yang mati juga bertambah 1 ekor menjadi total 7 ekor.

Lalu sapi yang semvuh masih tetap tidak ada penambahan 583 ekor. 

Baca juga: Hasil Lab BVet Medan, 17 Ekor Ternak Bireuen Positif Terkena PMK

Sebelumnya dilaporkan, data terupdate di Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Langsa, hingga Kamis (26/7/2022) 1.452 ekor sapi di Kota Langsa positif terpapar wabah PMK. 

Dengan demikian ada penambahan kasus sapi sakit positif PMK sebanyak 57 ekor dari data sehari sebelumnya yang dilaporkan dinas terkait sebanyak 1.395 ekor sapi.

Kepala DPPKP Langsa, Banta Ahmad, S.St.Pi, melalui Kabid Peternakan, Drh. Elga, kepada Serambinews.com, Jumat (27/5/2022), menyebutkan, hingga Kamis kemarin ada penambahan kasus baru sapi warga daerah ini yang positif PMK sebanyak 57 ekor.

Sehingga jumlah total sapi yang terpapar wabah PMK di Kota Langsa sebanyak 1.452 ekor dan yang sembuh masih tetap yakni sebanyak 583 ekor, yang mati enam ekor dan yang dipotong paksa satu ekor.

Selain sapi, ada enam ekor kerbau dan dua ekor kambing juga terjangkit wabah PMK ini.

Namun untuk hewan peliharaan jenis kerbau dan kambing dilaporkan belum ada yang mati. 

"Kita meminta kepada warga Langsa yang memiliki hewan peliharaan baik sapi, kerbau, dan kambing jika nelihat hewannya itu sakit segera melaporkan ke petugas DPPKP," harapnya.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram, Sabtu (28/5/2022)

DPPKP Langsa mengimbau masyarakat yang memiliki hewan ternak sapi dan lainnya untuk sementara mengandangkan (tidak melepas) sapinya baik yang positif PMK maupun tidak. 

Hal ini harus dilakukan oleh warga untuk mencegah dan menekan gerak penularan wabah PMK ini kepada hewan-hewa sapi, kerbau, dan kambing lainya. 

Sapi yang dilaporkan sudah sembuh dari wabah PMK ini dikarenakan sebelumnya sapi tersebut cepat dilakukan pemberian antibiotik dan vitamin. 

"Tapi sekarang stok antibiotik dan vitamin di DPPKP Kota Langsa sudah habis, serta yang ada dijual di pasaran juga sudah langka didapatkan oleh masyarakat," paparnya.

Selain terpapar wabah PMK, hasil uji laboratorium Balai Veteriner Medan sejumlah sapi di Kota Langsa terpapar penyakit Lumpy Skin Diseses (LSD).

Baca juga: TNI Gadungan Tidur di Rumah Pacar dan Pergi ke Warung, Gugup Saat Ditanya Warga Dimana Berdinas

LSD yaitu penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox dan secara kasat mata terlihat timbulnya benjolan pada kulit sapi

"Saat ini ada 54 ekor sapi di daerah kita yang juga terjangkit penyakit LSD," ujar Banta Ahmad, S.St.Pi, Rabu (25/5/2022).

Menurut Banta, secara umum gejala LSD ini yaitu sapi mengalami demam tinggi, penurunan berat badan, kerusakan kulit seperti timbulnya benjolan pada kulit sapi, dan lainnya.

Selama ini pihak dinas sudah melakukan vaksin terhadap 1.000 ekor sapi di Kota Langsa untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit LSD tersebut.

Saat ini stok vaksin di DPPKP setempat juga sudah habis dan menunggu adanya dikirim dari Dinas Peternakan Provinsi Aceh atau Kementrian Pertanian. (*)

Baca juga: Selain CPNS, Ratusan PPPK Guru & Puluhan PPPK Non Guru Juga Mengundurkan Diri,Ini Daftar Instansinya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved