Berita Pidie
Dikunjungi Ketua DPRK Pidie, Orangtua Gadis yang Dijual Sepupunya Berderai Air Mata, Berharap Pulang
Suasana kesedihan dan haru itu terjadi ketika Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail bersama tim engunjungi langsung rumah orangtua korban.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
“Sebagai Ketua Dewan, Saya memiliki tangggungnjawab moral terhadap masyarakat saya, apalagi kasus ini menyangkut hajat hidup dan masa depan keluarga dari ibu Atika,” kata Mahfuddin.
Mahfuddin Ismail selaku Ketua DPRK Pidie menghimbau kepada seluruh warga Aceh khususnya warga Pidie untuk tidak mudah tergiur dengan ajakan atau iming - iming pekerjaan dengan bayaran yang tinggi apalagi sampai ke luar negeri.
“Saya juga mengharap kepada perangkat gampong untuk terus mengedukasi kepada warga masing masing terutama warga dengan ekonomi menengah ke bawah agar lebih hati-hati akan bahayanya perdagangan manusia (Human Trafficking),” pungkasnya.
Baca juga: Ketua DPRK Pidie Kunjungi Keluarga Korban “Human Trafficking” di Ulee Birah Kecamatan Indrajaya
WD Diselamatkan Warga Aceh di Malaysia
Nasib malang menimpa seorang gadis asal Kabupaten Pidie yang bekerja di Malaysia.
Dirinya menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) yang diduga dijual oleh sepupunya sendiri.
Bahkan, ia juga mendapat penyiksaan dari majikannya selama bertahun-tahun bekerja di Malaysia.
Adalah WD, gadis asal Calue, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Pidie yang berusia 34 tahun mengalami kisah tragis nan memilukan dalam kehidupan mudanya.
Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), Tgk Bukhari Ibrahim mengatakan saat ini WD telah di bawah perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur.
“Sudah kita laporkan ke KBRI di Kuala Lumpur, dan akan dilakukan penggalian informasi lebih lanjut,” katanya saat dihubungi Serambinews.com, Senin (30/5/2022).
Tgk Bukhari mengatakan, WD menjadi korban perdagangan manusia yang dilakukan oleh kakak sepupu korban kepada sebuah agen.
Itu terjadi pada 11 tahun belakang atau tepatnya 2011 silam.

Baca juga: Detik-detik Penyelamatan TKW Aceh yang Disekap 8 Tahun oleh Majikannya di Malaysia
Mulanya, korban dijanjikan oleh kakak sepupunya bekerja di Lhokseumawe atau Langsa.
Namun, pelaku malah membuatkan paspor untuknya di Lhokseumawe dan kemudian dibawa ke Malaysia dengan menggunakan kapal ferry.
“Dari Sigil (dia) diserahkan ke agen yang ada di Lhokseumawe untuk dibuatkan paspor. Setelah itu dibawa ke Medan dan pergi naik ferry,” kata Tgk Bukhari.