Luar Negeri
Fotografer Tak Kunjung Datang, Pengantin Wanita yang Marah Batalkan Pernikahan, Ternyata Lupa Disewa
Semua tamu undangan berusaha keras untuk meyakinkan gadis itu, termasuk keluarganya yang juga turun tangan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Fotografer Tak Kunjung Datang, Pengantin Wanita yang Marah Batalkan Pernikahan, Ternyata Lupa Disewa
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI – Pengantin wanita mendadak marah dan membatalkan pernikahan karena mempelai pria lupa menyewa fotografer pernikahan.
Tidak sah rasanya kalau resepsi pernikahan tanpa kehadiran fotografer.
Sebab, foto akad nikah tentunya menjadi hal yang sangat penting agar ada 'bukti' yang bisa disimpan sebagai kenangan.
Namun, siapa sangka seorang pengantin wanita kecewa dan marah serta membatalkan pernikahan hanya karena mempelai pria lupa memesan jasa fotografer untuk hari besar mereka.
Dilansir dari Zeenews India, Rabu (1/6/2022), putri seorang petani di sebuah desa di Mangalpur, Kanpur Dehat, India, bersiap dipersuntik oleh seorang pria yang berasal dari Bhognipur.

Baca juga: Hidupnya Berubah Setelah Nikah, Wanita Ini Pilu, Punya 4 Anak, Suami Sakit Ginjal, Kaki Diamputasi
Semua persiapan telah dilakukan dan panggung pernikahan juga telah didekorasi dengan indah untuk acara tersebut.
Namun di hari pernikahan tiba, pengantin wanita menyadari tidak adanya fotografer untuk mengabadikan momen indah pernikahan mereka.
Ia kemudian marah dan menolak untuk menikah dengan calon suaminya itu.
Karena itu, pengantin wanita segera meninggalkan pelaminan dan pergi ke rumah tetangganya.
Semua tamu undangan berusaha keras untuk meyakinkan gadis itu, termasuk keluarganya yang juga turun tangan.
Namun pengantin wanita itu bersikeras ingin membatalkan pernikahannya.
Karena baginya, mempelai pria tidak cukup peduli untuk hal-hal yang kecil.
"Mempelai pria yang tidak peduli dengan pernikahan kita hari ini, bagaimana dia akan menjagaku di masa depan?" kata pengantin wanita.
Para tetua dalam keluarga dan desa setempat juga mencoba meyakinkannya, tetapi sia-sia.
Masalah ini kemudian sampai ke kantor polisi.
Baca juga: Habis Uang Banyak Buat Mahar Nikah, Terungkap Perlakuan Fia ke Kakek Sondani Usai Jadi Suami Istri
Polisi kemudian mempertemukan kedua belah pihak, di mereka sepakat untuk mengembalikan uang tunai dan barang berharga yang menjadi mahar pernikahan.
Sub-Inspektur kepolisian Mangalpur, Dori Lal, mengatakan masalah itu sudah diselesaikan bersama.
“Kedua belah pihak saling mengembalikan barang dan uang yang diberikan kepada masing-masing,” katanya.
“Setelah itu, pengantin pria pulang ke tempat asalnya tanpa pengantin wanita,” sambung Dori Lal.
Ia mengatakan, masalah ini dipicu karena pihak mempelai pria lupa menyewa jasa fotografer dan videografer di hari pernikahan mereka, sehingga gadis itu marah dan menolak untuk menikah.
Batal Nikah Karena Tak Hafal Perkalian Dua
Sedih dan kecewa harus dialami oleh mempelai pengantin pria ini.
Betapa tidak, karena tak bisa melafalkan perkalian dua sebagai syarat dari calon istrinya, ia harus menerima pembatalan pernikahan.
Padahal pernikahan akan dilangsungkan beberapa menit lagi jika mempelai pria berhasil melafalkan perkalian dua.
Melansir dari Latin Times, Selasa (4/5/2021), pengantin pria tidak pernah berpikir bahwa kegagalannya dalam tes matematika sederhana akan merusak rencana pernikahannya.
Pengantin wanita dari Uttar Pradesh, India, membatalkan pernikahannya tepat keduanya sebelum menukar karangan bunga, sebagai akhir dalam upacara pernikahan Hindu.
Menjelang akhir dari upacara pernikahan, tes matematika diajukan oleh pengantin wanita.
Baca juga: Pernikahan Gadis Ini Hancur, Calon Suami Kabur saat Ijab Kabul dan Resepsi, Mahar Cuma Rp200.000
Menyadari bahwa calon suaminya tidak bisa menjawab tes itu, ia pun membatakan dan menyebut tak ingin menikah dengan seseorang yang tidak tahu dasar-dasar matematika.
Adik perempuan mempelai wanita memuji keputusan kakaknya.
Di hari pernikahaan, pengantin pria tampak mengenakan pakaian adat dan telah tiba di aula pernikahan pada Sabtu (1/5/2021) malam bersama keluarganya.
Namun, pengantin wanita curiga dengan kualifikasi pendidikan calon suaminya, menuntut agar dia melafalkan perkalian dua sebelum karangan bunga ditukar.
Ketika pengantin pria gagal melakukan apa yang diminta calon istrinya, pengantin wanita menyimpulkan bahwa dia telah ditipu dan memutuskan untuk meninggalkannya di atas pelaminan.
Vinod Kumar, Petugas Rumah Nikah wilayah Panwari, mengatakan bahwa pernikahan itu adalah aliansi yang diatur.
Ia menyebut pengantin pria berasal dari desa Dhawar di distrik Mahoba, Uttar Pradesh.
Sementara itu, sepupu pengantin wanita mengatakan bahwa mereka terkejut mengetahui bahwa pengantin pria tidak memiliki pendidikan.
Mereka merasa tertipu karena ditipu oleh keluarga mempelai pria.
Baca juga: VIRAL Wanita Gelar Resepsi Tanpa Suami, Ternyata Mempelai Pria Tak Bisa Hadir Terbaring Sakit
Setelah tes matematika yang diajukan menjelang pernikahan pengantin pria, keluarga mempelai wanita yakin bahwa dia telah berbohong kepada mereka.
Mereka menyakini pengantin pria tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
Kasus ini pun membuat kepolisian setempat turun tangan untuk menengahi masalah ini.
Kepolisian mencoba memediasi kedua belah pihak, namun gagal.
Bahkan warga dan perangkat desa juga melakukan mediasi, namun juga gagal.
Keluarga kedua belak pihak akhirnya harus mengembalikan semua hadiah pernikahan, perhiasan, dan hadiah lainnya yang telah ditukar.
Akhir-akhir ini, pengantin wanita di India tampaknya menggunakan parameter matematika untuk mengukur kepintaran pengantin pria.
Apabila pengantin pria tak mampu menjawabnya, itu diakhiri dengan pembatalan pernikahan jika kecewa dengan hasilnya.
Insiden serupa juga terjadi di distrik Ballia di Uttar Pradesh, di mana pengantin wanita menelepon ke wedding organizer ketika dia menemukan bahwa calon suaminya tidak dapat menghitung.
Gadis itu meragukan pendidikan calon suaminya setelah ia menyuruh pengantin pria untuk menghitung uang kertas.
Pengantin pria yang gagal dalam ujian tersebut dan harus menerima pembatalan pernikahan yang diajukan mempelai wanita.
Seringkali, perjodohan di desa-desa, memberikan informasi yang tidak berarti tentang satu sama lain kepada pengantin.
Dan biasanya didasarkan pada apa yang dikatakan kedua keluarga tentang anak-anak mereka, yang mengarah pada kejutan-kejutan di menit-menit terakhir seperti ini. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)