Setelah Belanda, Rusia Putuskan Pasokan Gas ke Denmark dan Jerman, Harga Gas Makin Melambung
Orsted juga menuturkan bahwa tidak ada risiko langsung untuk pasokan gas Denmark setelah Gazprom mengumumkan memutus pasokan.
KYIV, SERAMBINEWS.COM, - Perusahaan energi Rusia, Gazprom, mengumumkan pada Selasa (31/5/2022) bahwa pihaknya akan memotong pasokan gas ke beberapa negara yang tidak bersahabat yang menolak membayar dengan rubel.
Langkah Gazprom tersebut adalah pembalasan terbaru terhadap sanksi-sanksi Barat yang dijatuhkan pada Rusia setelah invasi 24 Februari ke Ukraina.
Pengumuman tersebut sekaligus meningkatkan pertempuran ekonominya dengan Uni Eropa dan membuat harga gas di “Benua Biru” semakin terkerek.
Pada Selasa, Gazprom juga menuturkan bahwa pihaknya telah sepenuhnya memutuskan pasokan gas perusahaan penyalur gas di Belanda, GasTerra.
Gazprom juga akan menghentikan aliran gas mulai 1 Juni untuk Orsted di Denmark dan Shell Energy untuk pasokan ke Jerman setelah kedua perusahaan menolak membayar dengan rubel, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: 3.043 Pasukan Militer Rusia Telah Gugur di Medan Perang Ukraina
Baca juga: Salut! Satgas TMMD di Bener Meriah Ajarkan Anak-anak Kampung Negeri Antara Mengaji
Sebelumnya, pada Senin (30/5/2022), para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk memotong impor minyak dari Rusia sebesar 90 persen pada akhir tahun.
Kesepakatan tersebut merupakan tanggapan terberat dari Uni Eropa terhadap sektor energi Rusia sejak invasi di Ukraina dimulai.
GasTerra, yang membeli dan memperdagangkan gas atas nama Pemerintah Belanda, mengatakan bahwa pihaknya telah mengontrak di tempat lain untuk 2 miliar meter kubik gas yang diharapkan akan diterima dari Gazprom hingga Oktober.
“(Keputusan Gazprom) belum dilihat sebagai ancaman terhadap pasokan,” kata Juru Bicara Kementerian Perekonomian Belanda Pieter ten Bruggencate.
Orsted juga menuturkan bahwa tidak ada risiko langsung untuk pasokan gas Denmark setelah Gazprom mengumumkan memutus pasokan.
“Gas untuk Denmark harus, sebagian besar, dibeli di pasar gas Eropa. Kami berharap ini bisa terjadi,” kata CEO Orsted Mads Nipper dalam sebuah pernyataan tak lama setelah pengumuman Gazprom.
Aliran gas Rusia ke Jerman melalui pipa Nord Stream turun pada hari Selasa yang menurut para analis kemungkinan karena terputusnya jaringan.
Sebelumnya, Rusia telah menghentikan pasokan gas alam ke Bulgaria, Polandia, dan Finlandia karena menolak membayar dengan rubel Rusia. Kendati demikian, beberapa perushaan di Jerman, Italia dan Perancis mengatakan bahwa mereka akan terlibat dengan skema untuk mempertahankan pasokan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Belanda, Rusia Putus Aliran Gas di Denmark dan Jerman"