Berita Aceh Utara
Stok Obat PMK Masih Kosong di Aceh Utara, Warga Terpaksa Beli Sendiri
Kondisi ini menyebabkan petugas Peternakan Kecamatan (P2K) tidak bisa bekerja maksimal dalam rangka pengobatan PMK yang sudah mewabah pada ternak.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Stok obat untuk pengobatan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (Disbunnak dan Keswan) Aceh Utara kosong.
Selain karena belum ada pengadaan obat baru, bantuan yang diterima dari Pemerintah Aceh dua pekan lalu juga minim, kemudian dari Pemerintah Pusat belum diterima.
Kondisi ini menyebabkan petugas Peternakan Kecamatan (P2K) tidak bisa bekerja maksimal dalam rangka pengobatan PMK yang sudah mewabah pada ternak di 24 dari 27 kecamatan di Aceh Utara.
Untuk pengobatan PMK tersebut, selama ini petani membeli obat sendiri kemudian dilakukan penyuntikan oleh petugas.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com dari petugas, jenis obat yang sangat dibutuhkan, di antaranya, antipiretik (anti demam) seperti sulpidon, delamidon.
Kemudian anti inflamasi (anti radang) seperti Dexamethason. Lalu antibiotik seperti oksitetrasiklin injeksi, serta amoxicillin.
Baca juga: Obat PMK Menipis, Aceh Tamiang Masih Tunggu Kiriman Kementan
Selanjutnya, Multivitamin seperti B complex injeksi. Obat lainnya desinfektan untuk semprot kandang.
Selain obat, petugas juga sangat membutuhkan peralatan lainnya seperti spuit untuk injeksi, sarung tangan dan mineral blok untuk tambahan suplemen pakan hewan yang terinfeksi.
"Ya, stok obat kosong saat ini,” ujar Kepala Disbunnak dan Keswan Aceh Utara, Ir Lilis Indriansyah MP, kepada Serambinews.com, kemarin.
Sebelumnya, kata Lilis, pihaknya sudah pernah mendapat bantuan obat dari provinsi, tapi belum mencukupi.
“Jadi sekarang terpaksa peternak membeli obatnya sendiri, petugas kita membantu untuk menyuntiknya karena stok obatnya belum ada,” ujar Kepala Disbunnak dan Keswan Aceh Utara.
Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah wabah PMK tersebut yaitu menutup pasar hewan di Kecamatan Tanah Jambo Aye.
Baca juga: Wabah PMK Menyebar di 112 Gampong di Aceh Besar, Total Sapi Terkena 1.051 Ekor
Selain itu, petugas memberikan penyuluhan kepada peternak, sehingga mereka memahami cara memperlakukan ternak yang terindikasi PMK dengan yang belum dan pemberian vitamin.
“Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah PMK. Kita akan menggeser anggaran untuk membeli obat dalam waktu dekat ini,” katanya.