Budaya
Hasil Penelitian Mahasiswi IPB: Masyarakat Gayo Masih Jaga dan Lestarikan Tanaman Pangannya
Ivana, alumnus Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB itu, mengatakan, tantangan menjaga tumbuhan pangan tersebut, adalah urbanisasi dan modern
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W Eda l Jakarta
SERAMBINEWS COM, JAKARTA - Mahasiswi Magister Konservasi Biodiversitas Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB), Ivana Joy Pauline Pangaribuan melakukan penelitian tentang kuliner Gayo di Kampung Mude Nosar Kabupaten Aceh Tengah, di bawah bimbingan Dr Ir Arzyana Sunkar MSc dan Dr Syafitri Hidayati S Hut MSi.
Hasil penelitiannya kemudian yang disampaikan dalam Bincang Kuliner Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, secara virtual Jumat (3/6/2022) malam.
"Masyarakat Gayo, khususnya orang Gayo Lut (Aceh Tengah dan Bener Meriah) masih menjaga tumbuhan dan melestarikan tanaman pangan, walaupun saat bersamaan ada yang merantau, salah satunya ke Jabotadetabek,” kata Ivana.
• Polsek Pining Gayo Lues Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Getah Pinus, 3 Pria Ditangkap dalam Perjalanan
“Kita perlu makanan sebagai identitas dan akan membentuk kebiasaan makan yang baru. Salah satu bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia adalah tumbuhan. Keberadaan tumbuhan juga sangat dekat dengan masyarakat dan penting bagi komunitas adat dan dikatakan sebagai tumbuhan pangan tradisional,” kata Ivana Joy Pauline Pangaribuan mengawali penjelasannya.
Ivana, alumnus Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB itu, mengatakan, tantangan menjaga tumbuhan pangan tersebut, adalah urbanisasi dan modernisasi.
• Gayo Lues dan Aceh Selatan Raih Penghargaan Kategori Realisasi Belanja Daerah Tertinggi
“Secara tidak langsung, urbanisasi dan modernisasi dapat mengurangi interaksi masyarakat dengan tumbuhan pangan tradisional. Karena ada adaptasi baru di lingkungan yang baru, masyarakat jadi kurang berinteraksi dengan tumbuhan pangan yang selama ini digunakan. Ketika tumbuhan pangan tradisional sudah kurang digunakan, maka berpeluang punah atau menjadi langka. Selanjutnya, bisa menghilangkan tradisi budaya masyarakat adat, serta menghilangkan pengetahuan tradisional masyarakat,” tutur Ivana Joy Pauline Pangaribuan.
Pengetahuan tradisional, sambungnya, bagaimana tumbuhan pangan dimanfaatkan oleh kelompok atau komunitas masyarakat adat di mana mereka melakukan perlindungan dan mempertahankan tumbuhan tersebut. Akibatnya, dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama. Salah satu pemanfaatannya bisa dilihat dalam masakan tradisional karena masakan memerlukan bahan-bahan. Salah satunya dari tumbuhan.
Ivana adalah peraih Digital Entrepreneurship Academy Talent Scholarship Tahun 2021 Kementerian Komunikasi dan Informasi. Kegiatan itu diselenggarakan Pusat Kajian Kebudayan Gayo. Ini merupakan kegiatan ke-15, dengan moderator Yusradi Usman al-Gayoni (penulis buku “Ekolinguistik”
Master of Ceremony (MC) mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Nursyifa Aprilisa, dan diisi dengan pertunjukkan suling (seruling) Gayo oleh pesuling Gayo yang tidak asing lagi di Jabodetabek, Gemuruh Alam.(*)