Kajian Islam
Mencintai Allah Sampai Menerima Segala Nikmat, Khutbah di Masjid HKL
Menerima segala bentuk nikmat, baik nikmat itu merupakan kesenangan maupun nikmat yang diberikan merupakan cobaan sehingga dirasa cukup pahit.
Hal pahit bukan berarti tidak baik bagi manusia, bahkan kepahitan yang membuat manusia bisa menghargai begitu nikmatnya hidup manis.
“Pahit bukan berarti buruk bagi manusia, bahkan pahit bisa menjadi obat, manis misalnya apabila terlalu banyak dikonsumsi, malah akan mendatangkan penyakit bagi tubuh,” ucap khatib yang juga pengurus ISAD Aceh.
Apabila Allah mendatangkan nikmat baik itu kesenangan maupun kepahitan, itu adalah nikmat yang harus disyukuri, sengsara maupun bahagia merupakan bentuk dari kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
Sebagai hamba yang mensyukuri nikmat yang diberikan, sudah sepatutnya untuk meninggalkan hal-hal yang tidak baik yang mendatangkan kemurkaan Allah SWT.
“Betapa banyak nikmat yang diberikan Allah SWT, apakah bisa kita mempergunakannya sebaik-baiknya, mata, telinga dan semua panca indera pada tubuh, apakah sudah dipergunakan pada tempat yang mendatangkan keridhaan Allah?,” tanya khatib.
Apabila nikmat yang diberikan Allah SWT disyukuri dan dipergunakan dengan baik pada jalan baik, maka Allah akan menambah nikmat-nikmat tersebut, namun apabila hamba tidak mempergunakannya dengan baik bahkan tidak bersyukur, maka azab Allah sungguh pedih.
Baca juga: Pertahankan Kebaikan Ramadhan pada Bulan Lain dan Jaga Dua Rongga, Khutbah Jumat di Masjid HKL
Nikmat Dipergunakan Untuk Apa?
Kelak, Allah SWT akan mempertanyakan segala nikmat yang diberikan dipergunakan untuk apa dan semua akan dimintai pertanggungjawaban.
“Allah akan mempertanyakan kemana dan untuk apa semua nikmat yang telah diberikan, pertama Allah akan mempertanyakan kemanakan umur yang diberikan dipergunakan, apakah untuk beribadah atau hanya memupuk dosa,” ungkap khatib.
“Ada umur yang pendek namun ibadah panjang, ada pula sebaliknya umur panjang tapi ibadah pendek, umur ini akan dipersoalkan pada hari kiamat, mulut akan dikunci, semua anggota badan akan bersaksi, memberikan keterangan kepada Allah semua perbuatan yang dilakukan di dunia,” tambah khatib.
Selanjutnya, Allah akan mempertanyakan kesehatan yang diberikan, apakah dipergunakan di jalan Allah atau hanya untuk mendatangkan kemurkaan Allah.
“Kesehatan dipergunakan untuk apa, kemana tubuh ketika masih diberikan sehat sebelum datang sakit, ingatlah setiap teguran maupun cobaan bukan berarti Allah mendzalimi hamba-Nya, tidak sah keimanan seorang hamba apabila belum diuji Allah SWT,” ulas khatib.
“Segala nikmat harus disyukuri, apabila hilang pun jangan bersedih hati, sesungguhnya semua datang dari Allah dan semua akan kembali kepada Allah,” tutup khatib dengan sapaan Walidy tersebut. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: VIDEO POPULER BAHASA ACEH Angin Tumbangkan Tenda, UAS sampai Mobil Terbakar di SPBU Batoh