Internasional

Lebanon Mulai Berani Peringatkan Israel, Tindakan Pengeboran Energi Lepas Pantai Akan Picu Konflik

Pemerintah Lebanon, Minggu (5/6/2022) memperingatkan Israel terhadap tindakan agresif di perairan yang disengketakan.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kapal militer Lebanon berpatroli di lepas pantai wilayah selatan Naqura yang berbatasan dengan Israel pada Minggu (11/10/2020). 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Pemerintah Lebanon, Minggu (5/6/2022) memperingatkan Israel terhadap tindakan agresif di perairan yang disengketakan.

Di mana kedua negara berharap mengembangkan energi lepas pantai, setelah sebuah kapal tiba di lepas pantai untuk memproduksi gas bagi Israel.

Presiden Michel Aoun mengatakan setiap kegiatan di daerah yang disengketakan akan menjadi tindakan agresi dan provokasi.

Khususnya, setelah kedatangan kapal penyimpanan dan produksi gas alam yang dioperasikan oleh Energean yang berbasis di London.

Israel mengatakan ladang yang dimaksud berada di dalam zona ekonomi eksklusifnya, bukan di perairan yang disengketakan.

Namun dalam sebuah pernyataan, kepresidenan Libanon mengatakan Aoun membahas dengan  Perdana Menteri Najib Mikati masuknya kapal itu ke wilayah maritim yang disengketakan dengan Israel.

Baca juga: Hakim Lebanon Permalukan Mantan Bos Nissan, Carlos Ghosn, Seorang Buronan Internasional di Beirut

Dia telah meminta Komando Angkatan Darat untuk memberinya data yang akurat dan resmi untuk membangun masalah tersebut.”

Dilansir AFP, Aoun mengatakan negosiasi untuk menggambarkan perbatasan laut selatan terus berlanjut.

Tetapi, setiap tindakan atau aktivitas di daerah yang disengketakan merupakan provokasi dan tindakan agresif.

Tidak ada tanggapan langsung dari pemerintah Israel atas pernyataan Aoun.

Menteri Energi Israel Karine Elaharrar menyambut baik kedatangan kapal itu dan mengatakan dia berharap itu akan segera online.

“Kami akan terus bekerja untuk mendiversifikasi pasar energi dan menjaga stabilitas dan keandalan,” katanya.

Energean mengatakan, kapal penyimpanan dan pembongkaran produksi terapungnya tiba pada hari Minggu (5/6/2022) di ladang Karish, sekitar 80 km (50 mil) barat kota Haifa, zona ekonomi eksklusif Israel.

Baca juga: Aktivis Lebanon Tampilkan Lukisan Uang Dolar Palsu, Mengejek Pemerintah, Korupsi Masih Merajalela

Perusahaan mengatakan berencana untuk membawanya online pada kuartal ketiga.

Mikati mengatakan Israel melanggar batas kekayaan maritim Lebanon dan memaksakan di wilayah yang disengketakan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved