Berita Aceh Timur
Ratusan Sapi di Aceh Timur Positif Wabah PMK, Kadisbunnak: Jangan Panik dan Jangan Jual Ternak Sakit
"Kita imbau masyarakat jangan panik dan jangan menjual sapinya jika terinfeksi PMK,” pesannya.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Saifullah
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah menginfeksi 723 ekor sapi di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur.
Terkait fakta ini, Kadis Perkebunan dan Peternakan (Kadisbunnak) Aceh Timur, Ir Lukman, SP, MM mengimbau, masyarakat agar tidak panik dan jangan menjual sapinya jika terinfeksi PMK.
"Kita imbau masyarakat jangan panik dan jangan menjual sapinya jika terinfeksi PMK,” pesannya.
“Kalau ada sapi terinfeksi segera laporkan ke petugas peternakan untuk diperiksa dan diobati,” imbau dia.
“Insya Allah, jika sudah diobati sapi akan sembuh," ungkap Kadisbunnak.
Lukman juga mengimbau masyarakat agar mengisolasi sapinya yang terinfeksi PMK.
Baca juga: 723 Ekor Sapi di Aceh Timur Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku, Disbunnak Lakukan Ini
“Jangan melepas sapi yang terinfeksi karena infeksi PMK ini sangat cepat menular,” terang Lukman.
Kadisbunnak Aceh Timur mengakui, akibat wabah PMK ini harga jual sapi menurun.
"Namun masyarakat perlu mengetahui bahwa sapi yang terinfeksi PMK ini tidak menular kepada manusia dan dagingnya bisa dikonsumsi kecuali bagian isi perut atau jeroan sapi yang terinfeksi tersebut, " ungkap Lukman.
Untuk mengantisipasi penularan wabah PMK ini, jelas Lukman, pihaknya juga sudah mendistribusikan obat-obatan ke Puskeswan di setiap kecamatan.
"Kita juga meminta petugas peternakan di lapangan pro-aktif turun ke lapangan untuk memeriksa dan mengobati sapi yang terindikasi terinfeksi PMK agar wabah PMK ini teratasi dan tidak meluas," harap Lukman.
Baca juga: 806 Ternak Diduga Terjangkit PMK di Nagan Raya, Vaksin belum Tersedia
723 ekor sapi terpapar PMK
Seperti diketahui, sebanyak 723 ekor sapi yang tersebar di beberapa kecamatan di Aceh Timur, terindikasi terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Semuanya sudah kita tangani (obati) dan sebanyak 341 sudah sembuh, selebihnya masih diobati,” ungkap Kadis Perkebunan dan Peternakan Aceh Timur, Ir Lukman, SP, MM.