Internasional
Jutaan Orang di AS Bersiap Hadapi Gelombang Panas Berbahaya dan Paling Mematikan
Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi gelombang panas yang berbahaya dan mematikan.
“Panas yang tinggi dapat merusak dan membuat trotoar melengkung, rel kereta api melengkung dan melampaui beberapa jenis batas operasional pesawat terbang,” kata Layanan Cuaca Nasional.
“Penggunaan listrik meningkat karena AC dan unit pendingin di rumah dan kantor bekerja lebih keras untuk menjaga ruangan tetap dingin," tambahnya.
"Kapasitas transmisi melintasi saluran listrik berkurang selama suhu tinggi, semakin membebani jaringan listrik," jelasnya.
Baca juga: Sudah 2 Hari Berturut-turut Kebakaran Lahan di Lhokseumawe, Warga Diingatkan Waspada Cuaca Panas
Dengan suhu tiga digit yang sudah mencengkeram sebagian besar Texas, ERCOT, utilitas listrik negara bagian, memperkirakan pada Selasa (14/6/2022) permintaan akan mencapai level rekor minggu ini.
Hal itu akibat banyaknya warga menghidupkan AC dalam upaya membuat ruangan tetap dingin.
AS menjadi satu-satunya tempat di Bumi yang menghadapi panas berlebih, dan para ilmuwan telah menunjukkan peningkatan frekuensi dan intensitas gelombang panas akibat dari perubahan iklim.
Bagian baratlaut dan tengah India terus terpanggang, dengan suhu di kota-kota seperti Sri Ganganagar dan Brahmapuri mencapai 115 F atau 46 derajat Celcius.
Di Kuwait, sementara itu, suhu mencapai 124 F atau 51 derajat Celcius pada Rabu (15/6/2022).
Gelombang Panas Timur Tengah pada 7 Juni 2022 bahkan lebih panas dari hari-hari sebelumnya.
Dimana, dengan suhu 51,3 derajat Celcius di Sulaibiya, Kuwait dan 51,1 derajat Celcius di Al Wafra.
Baca juga: Cuaca Panas Diprediksi Landa Sebagian Aceh Hingga Tiga Hari Kedepan, Suhu Capai 33 Derajat Celcius
Suhu 50 derajat Celcius pertama tahun 2022 di Irak dan Iran.
Sangat panas juga ditemukan di Asia Tengah dengan 41,8 derajat Celcius di Turkmenistan dan Uzbekistan serta Kazakhstan 40,4 derajat Celcius.(*)