Padahal Digaji Ratusan Juta Per Bulan, Pria Ini Pilih Resign karena Bosan dengan Pekerjaannya
Pria yang bekerja sebagai software engineer senior ini memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dengan gaji 450.000 dollar AS pertahun
Dia tidak ingin menjalani seluruh hidupnya melakukan pekerjaan yang tidak lagi dia sukai.
Setelah berdiskusi dengan manajernya dan HRD, Netflix setuju untuk memberhentikannya terlebih dahulu, dan dia menerima pesangon.
Usai keluar dari Netflix, Lin mulai bertemu lebih banyak orang seperti penulis, pengusaha, dan kreator melalui bisnisnya sendiri.
Dia juga menyebutkan bahwa dia akan mendedikasikan dirinya sepenuhnya untuk bisnisnya sendiri.
“Meskipun saya baru memulai dan belum memiliki pendapatan yang dapat diandalkan, saya akan mempercayai proses bahwa jika saya melakukan pekerjaan yang memberi saya energi, hal-hal baik akan terjadi,” kata Lim.
Pilih Resign Gegara Gabut
Seorang pria di Singapura mengaku ingin resign atau keluar dari perusahaanya meski gajinya adalah 3.400 dollar Singapura per bulan atau sekitar Rp 35,9 juta per bulan karena banyak waktu luang alias gabut.
Pria yang dikenal sebagai Kenji Ong tersebut meminta saran dari para netizen melaui unggahan di Facebook mengenai keingiannya tersebut.
Lebih lanjut, Ong juga mengatakan bahwa bekerja kembali di kantor terasa sangat membosankan setelah sekian lama bekerja dari rumah akibat pandemi Covid-19.
Dia juga merasa sangat tidak puas karena kurangnya pekerjaan di kantor, di mana dia hanya menerima email antara 20 hingga 30 dalam sehari.
Bekerja dari rumah memberinya waktu yang lebih baik karena dia dapat menyelesaikan pekerjaan hariannya hanya dalam 2 hingga 3 jam, di mana sisa waktunya itu dia pergunakan untuk kegiatan pribadi.
Selain itu, Ong juga berkomentar tentang bagaimana sangat sulit baginya untuk menghabiskan beberapa jam untuk berpura-pura memasukkan data di Microsoft Excel selama waktu senggang di kantor karena bosnya duduk tepat di belakangnya.
Dia juga mengkelaim bahwa rekan-rekannya mungkin merasakan hal yang sama, sebagaimana dilansir World of Buzz, Sabtu (28/5/2022).
Ong menuturkan bahwa dia telah mengamati sejumlah koleganya “mencari zona” serta “melihat email mereka berulang-ulang” atau bahkan menghabiskan waktu yang lama di toilet.
Selain itu, Ong juga mengaku bahwa seniornya telah menyuruhnya untuk tidak mengeluh tentang kurangnya pekerjaan dan malah lebih lama menyelesaikan pekerjaannya untuk hari itu.