PM Negara Sahabat Telepon Jokowi Minta Dikirimkan Minyak Goreng
Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan situasi ekonomi global tak terprediksi. Ini diperparah dengan perang Rusia dan Ukraina.
"Mikronya, detail harus tahu. Inilah yang sering saya sampaikan ke Pak Ateh, Pak Kepala BPKP. Pak, detail ini dicek. Pak, detail ini tolong saya dibantu. Untuk apa? Policy-nya jangan sampai keliru," lanjutnya.
Maka dari itu, Jokowi mengingatkan ada tiga hal yang penting dari belanja pemerintah yang harus diperhatikan. Pertama adalah menciptakan nilai tambah pada negara.
Baca juga: Gawat! Amerika Serikat Berpeluang Terkena Resesi Ekonomi, Ini yang akan Dilakukan The Fed
Baca juga: Menteri Perdagangan Arab Saudi Terkejut, Pelayan Restoran Top di Jenewa Mahasiswa dari Kerajaan
Baca juga: Hiswana Migas Minta Bupati Aceh Besar Usul SPBU Kompak ke ESDM Agar Hadir di Pulo Aceh
"Jangan beli hanya beli, belanja hanya belanja, harus memberikan nilai tambah pada negeri ini.
Yang kedua, bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, men-trigger pertumbuhan ekonomi. Yang ketiga, memang efisien. Ini harus," tegasnya.
Ia kembali mengingatkan jangan sampai Indonesia memiliki APBN dan APBD yang tinggi, tapi yang dibeli adalah produk-produk impor.
"Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak, baik dari PPN, PPH badan, PPH perorangan, PPH karyawan, dari pihak ekspor, dari PNPB, dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya belanja produk impor. Bodoh sekali kita," ucapnya.(tribun network/fik/dod)