Berita Internasional

Gawat! Amerika Serikat Berpeluang Terkena Resesi Ekonomi, Ini yang akan Dilakukan The Fed

Kemungkinan The Fed menaikkan bunga 75 basis poin tersebut setelah sebelumnya bertahan dengan proyeksi kenaikan 50 basis poin.

Editor: Ibrahim Aji
REUTER/BRENDAN MCDERMID
ILUSTRASI. AS diperkirakan berpeluang besar masuk resesi karena The Fed masih harus bergelut keras dengan inflasi. 

Kemungkinan The Fed menaikkan bunga 75 basis poin tersebut setelah sebelumnya bertahan dengan proyeksi kenaikan 50 basis poin.

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Negara Adidaya, Amerika Serikat (AS) berpeluang terkena resesi ekonomi.

Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, saat ini sedang berjuang keras dengan inflasi.

The Fed dikabarkan akan menaikkan suku bunga acuan hingga 75 basis poin dalam pertemuan yang akan digelar pekan ini.

Ini seiring dengan tingkat inflasi AS tetap memanas dan kondisi pasar keuangan yang tidak stabil.

Resesi ekonomi AS pun di depan mata.

Wakil Ketua ISI Evercore Krishna Guha menyampaikan, kemungkinan The Fed menaikkan bunga 75 basis poin tersebut setelah sebelumnya bertahan dengan proyeksi kenaikan 50 basis poin.

"Sepertinya kita salah dan 0,75 persen kemungkinan besar minggu ini," katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Pemuda Desa Ini Jarang Keluar Rumah, Dikira Kerja Gaib, Ternyata Kelola Server di Berbagai Negara

Baca juga: Menteri Perdagangan Arab Saudi Terkejut, Pelayan Restoran Top di Jenewa Mahasiswa dari Kerajaan

CEO Morgan Stanley, James Gorman mengatakan, dia melihat, resesi yang akan terjadi tidak akan terlalu dalam.

"Ada kemungkinan kita masuk ke dalam resesi, itu jelas, mungkin peluangnya sekarang 50-50 ," kata Gorman.

Menurutnya, persentase itu naik dari perkiraan risiko resesi sebelumnya yakni 30 persen.

Dikatakan, AS tidak mungkin pada tahap ini masuk ke dalam resesi yang dalam atau panjang.

Ia berbicara ketika pasar terjun bebas di tengah ekspektasi bahwa bank sentral perlu secara agresif memerangi inflasi.

Eksekutif bank telah meningkatkan kekhawatiran tentang ekonomi baru-baru ini karena The Fed menaikkan suku bunga dan membalikkan program pelonggaran kuantitatif.

Meskipun potensi masuk resesi meningkat, ia yakin, The Fed pada akhirnya akan dapat menurunkan inflasi dari level tertinggi dalam multi-dekade.

Baca juga: Menteri yang Dipanggil ke Istana Berpotensi Diganti, Isu Reshuffle Kabinet Jokowi di Rabu Pahing

Baca juga: Jokowi Sebut Ada Perdana Menteri yang Menghubunginya, Minta Dikirimi Minyak Goreng karena Stok Habis

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved