Berita Banda Aceh
PT PEMA Serahkan Dividen Rp 21,6 M kepada Pemerintah Aceh
PT Pembangunan Aceh (PEMA) menyerahkan dividen keuntungan kepada Pemerintah Aceh selaku owner sekaligus pemegang saham pengendali
PT Pembangunan Aceh (PEMA) menyerahkan dividen keuntungan kepada Pemerintah Aceh selaku owner sekaligus pemegang saham pengendali (PSP) sebesar Rp 21,6 miliar.
Ini adalah setoran dividen perdana yang dilakukan PT PEMA di usianya yang baru tiga tahun.
Dividen tersebut diserahkan secara resmi dan simbolis oleh Direktur Utama PT.PEMA, Zubir Sahim kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin (13/6/2022).
Penyerahan itu turut disaksikan oleh Ketua DPRA, Saiful Bahri (Pon Yaya), Dewan Direksi PT PEMA, sejumlah Kepala SKPA dan tamu undangan lainnya.
Apa yang dilakukan PT PEMA ini setidak nya memutus mitos negatif perusahaan daerah yang selama ini diklaim se bagai penguras dana daerah.
PT.PEMA yang baru berdiri selama tiga tahun, berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 52,065 miliar di tahun 2021.
Data ini secara langsung menunjukkan trend positif perkembangan PT Pembangunan Aceh yang sangat signifi kan, di usianya yang baru menginjak 3 tahun.
Setelah disisihkan keuntungan untuk pengembangan modal, selanjutnya secara proporsional dan terukur, akhirnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memu tuskan manajemen PT PEMA menyerahkan dividen keuntungan kepada Pemerintah Aceh selaku owner dan pemegang saham pengendali (PSP) sebesar Rp 21,6 miliar.
“Dividen ini adalah dividen perdana PT.PEMA dengan usia hari ini baru tiga tahun,” kata Zubir Sahim.
Selama tiga tahun perjalanan katanya, PEMA yang dulunya bernama PDPA telah membenahi diri dan meningkatkan kinerja perusahaan termasuk perbaikan majemen dan keuangan.
Baca juga: Perusahaan Migas Aceh PT Pema Global Energi (PGE) Buka Lowongan Kerja, Ada 29 Posisi, Cek Syaratnya
Baca juga: Pendaftaran Lowongan Kerja Perusahaan Migas Aceh PT Pema Global Energi Terakhir Hari Ini, Buruan!
“Hal itu terbukti diterimanya opini wajar tanpa pengecualian oleh auditor independen.
Dan pada tahun 2022 PEMA mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 52,065 miliar rupiah.
Ini laba bersih yang diperoleh.
Sehingga dari laba ini kami dapat melakukan penyerahan dividen kepada Pemerintah Aceh sebesar Rp 21,659 miliar rupiah,” katanya.
Meski demikian, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengingatkan seluruh jajaran PT.
PEMA untuk tidak cepat berpuas diri dan tetap fokus untuk terus meningkatkan kinerja manajemen.
“Penyerahan dividen sebesar Rp 21 miliar lebih ini, menunjukkan progres yang signifi kan.
Meski demikian, jajaran direksi jangan cepat berpuas diri, sebab masih banyak tugas berat yang menanti di depan.
Oleh karena itu, jajaran direksi harus lebih profesional dalam bekerja, sehingga kekhususan Aceh dalam bidang pengelolaan sumber daya alam dapat kita manfaatkan untuk peningkatan ekonomi daerah,” ujar Gubernur Nova dalam sambutannya.
Nova mengucapkan selama kepada PT.Pembangunan Aceh yang tahun ini genap memasuki usia tiga tahun.
“Pada tahun ketiga ini PT.PEMA dapat menyetorkan Dividen periode tahun 2021 sebesar 21.659 Miliar.
Mudah-mudahan semangat bekerja jajaran direksi PT.PEMA terus meningkat, sehingga misi menjadikan PT.PEMA sebagai perusahaan yang semakin profesional dan menjadi andalan pemasok pendapatan daerah dapat terwujud secara maksimal,” kata Nova.
Dalam sambutannya, Gubernur juga mengingatkan bahwa usia 3 tahun merupakan usia yang relatif muda bagi sebuah perusahaan daerah.
Untuk itu, Gubernur mengingatkan seluruh pe mangku kebijakan untuk menjaga perusahaan daerah ini, agar bisa terus berkembang dan maju untuk menjadik an Aceh menjadi lebih baik, lebih hebat dengan sumbangsih yang lebih konkrit bagi Aceh.
“Oleh Karena itu, jajaran direksi PT PEMA dituntut untuk bisa terus meningkatkan pengelolaan perusahaan ini dengan sebaik- baiknya.
Manajemen yang baik, mutlak dibutuhkan perusahaan mengingat tanggung jawab yang dijalankannya sangat besar,” imbuh Nova.
Kehadiran PT.PEMA, sambung Gubernur, merupakan amanat Qanun Aceh Nomor 16 tahun 2017, perusahaan ini diharapkan bisa meningkatkan dan mengoptimalkan Badan Usaha Milik Aceh, mengembangkan perekonomian Aceh, meningkatkan pemerataan pembangunan, serta memperluas kesempatan kerja di Bumi Serambi Mekah.
“Meski usia perusahaan ini masih relatif muda, namun kita optimis Direksi PT.
Pembangunan Aceh mampu bekerja lebih baik lagi guna menyiapkan langkah dan strategi yang tepat untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut,” katanya.
Gubernur mengungkapkan, sejak awal terbentuknya, PT.PEMA sebagai perubahan dari Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) yang ditandatangani pada 5 April 2019, dirinya sangat optimis perusahaan ini dapat menunjukkaan peran strategis dalam pembangunan di Bumi Serambi Mekah.
“Terbukti setelah tiga tahun berlalu, kinerja PT.PEMA sangat memuaskan.
Perusahaan ini mampu menjalankan kegiatan bisnis yang strategis di Aceh, antara lain, terlibat dalam Pengelolaan Kawasan Migas Wilayah Kerja B melalui anak perusahaannya, yakni PT.Pema Global Energi.
Hal ini tidak terlepas dengan peran dan kerja sama dengan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) sebagai regulator migas di wilayah Aceh,” pungkas Gubernur Nova.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua DPRA Saiful Bahri, Rektor Unsyiah Prof Marwan, Wakil Kepala BPMA Muhammad Najib, Ketua Kadin Aceh Muhammad Mada, Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral Aceh Mahdinur, Kepala Biro Umum Adi Dharma serta sejumlah Kepala SKPA terkait lainnya.(*)
Baca juga: PT Pema Global Energi Diharapkan Dapat Gerakan Industri Hilir Migas
Baca juga: Ungkap Kendala di KEK Arun, PT PEMA Minta Masukan kepada Wali Nanggroe