Kesehatan
Ini Penyebab Telapak Kaki Bolong-bolong yang Bikin Bau, Atasi dengan Cara Ini
Kondisi ini biasanya terjadi pada telapak kaki yang ditandai dengan kulit keputihan dengan kelompok lubang berlubang, dan mengakibatkan kaki bau.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Pitted keratolysis merupakan kondisi ini biasanya terjadi pada telapak kaki yang ditandai dengan kulit keputihan dengan kelompok lubang berlubang, dan mengakibatkan kaki bau.
Keratolisis berlubang disebabkan oleh beberapa spesies bakteri, termasuk corynebacteria, Dermatophilus congolensis, Kytococcus sedentarius, actinomyces dan streptomyces.
Bakteri berkembang biak dalam kondisi lembab.
Baca juga: Jangan Buang atau Kupas Kulit Buah Ini, dr Zaidul Akbar : Cara Kita Menjaga Kesehatan
Semntara lubanglubang yang terbentuk pada telapak kaki disebabkan oleh rusaknya sel tanduk (stratum korneum) oleh enzim protease yang dihasilkan oleh bakteri.
Dilansir dari dermnetnz.org Jumat (17/6/2022), bau busuk tersebut disebabkan oleh senyawa belerang yang dihasilkan oleh bakteri tiol, sulfida, dan tioester.
Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dan para pekerjaan yang berisiko meliputi: Petani, atlet, pelaut atau nelayan, pekerja industri dan personil militer.
Faktor-faktor yang menyebabkan perkembangan pitted keratolysis meliputi:
- Cuaca panas dan lembab
- Alas kaki oklusif , seperti sepatu bot karet atau sepatu vinil.
- Keringat berlebihan pada tangan dan kaki ( hiperhidrosis )
- Kulit telapak tangan dan telapak kaki menebal ( keratoderma )
- Diabetes mellitus
- Usia lanjut
- Defisiensi imun
Apa saja tanda dan gejala pitted keratolysis?
- Biasanya muncul sebagai bau kaki
Biasanya mempengaruhi telapak kaki - kaki depan, tumit, atau keduanya. Telapak tangan jarang terinfeksi.
Menghasilkan permukaan kulit keputihan dengan kumpulan beberapa lubang berlubang yang halus.
Lubang sering bergabung bersama (coalesce) untuk membentuk lesi yang lebih besar seperti kawah.
Penampilannya semakin dramatis saat kaki basah.
Baca juga: Menteri Kesehatan Akui Masuknya Varian Omicron BA.4 dan BA.5
Sebuah varian keratolisis diadu hadir dengan area merah menyebar di telapak kaki.
Lubang itu sendiri biasanya tidak menunjukkan gejala tetapi dapat menyebabkan rasa sakit atau gatal saat berjalan.
Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda dapat mengatasinya dengan melakukan tiga cara berikut.
Dilansir dari akun TikTok @dokterkulitkucom, Jumat (17/6/2022) dr Arthur, SpKK, FINSDV membagikan tips untuk cara mengatasinya.
Dokter yang sering membuat konten edukasi tentang kesehatan, kecantikan dan kulit kelamin untuk orang awam itu mengatakan, setidaknya ada tiga cara mengatasinya.
Pertama, tidak dianjurkan kaki dalam kondisi basah.
Kedua, Anda bisa menghaluskan kaki menggunakan batu apung.
Jika tidak sembuh juga, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
"Untungnya pertolongannya gampang, jangan basah-basahan. Kemudian kakinya diampalas paki batu apung nanti bakterinya bye, kalau ga sembuh juga, ke dokter," katanya.
Perlu diingat, kondisi ini memang tidak berbahaya hanya saja menimbulkan bau tak sedap jika tidak diatasi segera.
"Itu bolong bolong pada telapak kaki karena digrogoti bakteri, nggak bahaya sih, tapi bikin geli dan bau. Hal ini terjadi karena pemakaian sepatu basah, keringatan jadi bakterinya tumbuh berlebih," pungkasnya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 33 Dibuka! Ini Syarat, Cara Daftar hingga Login di Prakerja.go.id
Baca juga: Dipanggil Untuk Obati Sapi, Dokter Hewan Malah Dinikahkan dengan Anak Pemilik Sapi, Orangtua Murka
Baca juga: Foto Bareng Sachruddin jadi Sorotan, Prilly Latuconsina Diisukan Maju Pilwalcot Tangerang