Kesehatan

Benarkah saat Biduran Tidak Boleh Mandi? Cek Faktanya di Sini Jangan Sampai Salah Kaprah

Biduran adalah reaksi kulit yang menyebabkan rasa gatal, ukurannya bervariasi dari bintik-bintik kecil hingga bercak besar seperti pulau.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
TikTok @dokterkulitkucom
Ilustrasi Biduran. Benarkah saat biduran tidak boleh mandi? 

Benarkah saat Biduran Tidak Boleh Mandi? Cek Faktanya di Sini Jangan Sampai Salah Kaprah

SERAMBINEWS.COM - Benarkah saat biduran tidak boleh mandi? Cek faktanya di sini.

Biduran adalah reaksi kulit yang menyebabkan rasa gatal, ukurannya bervariasi dari bintik-bintik kecil hingga bercak besar seperti pulau.

Dikutip dari Kompas.com, biduran dapat dipicu oleh banyak situasi dan zat, termasuk paparan makanan atau obat-obatan tertentu.

Biduran bisa menyebabkan gatal dan perasaan terbakar atau menyengat. Terkadang, bekas dari gatal-gatal menyebar jadi lebih besar yang disebut plak.

Baca juga: Mengenal Biduran si Gatal Berbentuk Pulau yang Harus Diwaspadai, Kondisi Ini Bisa Mengancam Nyawa

Lalu apakah benar, bahwa mandi yang dilakukan saat mengalami biduran dapat membuat kondisi penderita semakin parah?

Sebelum menentukan benar atau salah pernyataan tersebut, ada baiknya menyimak penjelasan medis terkait korelasi mandi dan biduran.

Sehingga bisa tidak mudah percaya begitu saja dan dapat menentukan tindakan selanjutnya yang lebih bijak.

Dilansir dari akun TikTok @dokterkulitkucom pada Selasa (21/6/2022) dr Arthur, SpKK, FINSDV membantah jika kondisi biduran tidak diperbolehkan mandi.

Baca juga: Cara Hilangkan Minyak Berlebih di Wajah, Tak Usah Khawatir Cukup Lakukan Satu Hal Ini Kata dr Arthur

Pada dasarnya, kondisi biduran tetap diperbolehkan untuk mandi. Namun, tergantung suhu air yang digunakan saat membersihkan badan tersebut.

"Sebenarnya orang yang sedang mengalami biduran diperbolehkan untuk mandi, tergantung suhu air yang digunakan saat membersihkan badan tersebut," kata dr Arthur, ahli kesehatan sekaligus content creator yang sering membagikan edukasi soal kesehatan, kecantikan hingga kulit kelamin untuk orang awam.

Lebih lanjut kata dia, biduran terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah.

Baca juga: Tips Merawat Miss V dengan Baik dan Benar Ala dr Arthur, Cukup Lakukan 3 Hal Ini

"Pulau-pulau pada biduran itu terjadi karena ada pelebaran dari pembuluh darah sehingga
darahnya bisa ngerembes keluar dan akhirnya menjadi pulau," lanjutnya.

Justru sebenarnya, jika lagi biduran yang tidak boleh mandi menggunakan air panas.

"Kalau lagi biduran itu yang nggak boleh adalah mandi air panas, kalau mandi biasa boleh," lanjutnya.

Jika mandi dengan air biasa (dingin) diperbolehkan.

Baca juga: Bikin Bau, Ternyata Ini Penyebab Telapak Kaki Bolong-Bolong, dr Arthur: Atasinya Cuma Pakai Batu Ini

Pasalnya, mandi dengan air dingin dapat menciutkan pembuluh darah yang melebar dan juga membantu mengurangi rasa gatal.

"Mandi dingin pun bisa membantu karena dia membantu menciutkan pembuluh darah yang tadi melebar dan juga membantu mengurangi rasa gatalanya," imbuhnya.

Namun jika Anda khawatir mandi menggunakan air dingin dapat menyebabkan biduran semakin terasa gatal, maka tidak dianjurkan mandi.

"Tapi pakai yang dingin-dingin tentunya jangan dilakukan kalau kamu curiga adalah jika biduranmu karena dingin," pungkasnya. 

Penyebab Biduran

Biduran dapat disebabkan oleh hal yang bervariasi, seperti:

  • Makanan, seperti kerang, ikan, kacang tanah, kacang pohon, kedelai, gandum, telur, dan susu sering menjadi penyebab
  • Obat-obatan, seperti penisilin, aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya), naproxen sodium (Aleve) dan obat tekanan darah.
  • Alergen udara
  • Faktor lingkungan, contohnya sinar matahari, getaran seperti dari menggunakan mesin pemotong rumput, mandi air panas, tekanan pada kulit (pakaian ketat atau garukan), stres, gigitan serangga dan olahraga
  • Perawatan medis atau kondisi yang mendasarinya, biduran dapat menjadi respons terhadap transfusi darah dan infeksi bakteri atau virus seperti hepatitis dan HIV

Seringkali, tidak ada penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi, terutama dalam kasus biduran kronis.

Gejala

Biduran terlihat berbeda tergantung pada orang dan situasinya.

Biduran dapat muncul di mana saja di tubuh.

Tanda-tanda biduran meliputi:

  • Kemerahan pada kulit.
  • Blanching (bagian tengah yang terkena biduran menjadi putih saat ditekan)
  • Kulit yang gatal Pembengkakan (angioedema).

Diagnosis

Dokter akan memeriksa setiap bekas atau area pembengkakan dan memeriksa riwayat medis untuk mendapat diagnosis pasti.

Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk menjalani tes alergi tusuk kulit atau tes lainnya.

Biduran biasanya membaik tanpa pengobatan.

Hubungi penyedia layanan kesehatan segera jika gejala disertai dengan:

  • Biduran atau pembengkakan yang berlangsung lebih dari seminggu
  • Benjolan yang tampak terinfeksi (merah, bengkak atau berisi nanah)
  • Gatal-gatal berulang yang kembali setiap beberapa bulan
  • Gatal parah Tanda-tanda anafilaksis, termasuk mengi, sesak napas atau muntah
  • Bibir atau mata bengkak

Perawatan

Pada umumnya, biduran dapat hilang tanpa pengobatan.

Perawatan dapat mempercepat penyembuhan.

Perawatan yang disarankan antara lain:

  • Obat alergi, seperti antihistamin, obat alergi harian yang dijual bebas (OTC) atau resep, seperti loratadin, fexofenadine, cetirizine, atau levocetirizine.
  • Suntikan alergi, seperti omalizumab
  • Mandi air dingin
  • Mengenakan pakaian longgar
  • Menggunakan kompres dingin
  • Menggunakan krim hidrokortison OTC, seperti Cortizone Epinefrin jika mengalami anafilaksis

Steroid oral, seperti prednison dapat meredakan gejala gatal-gatal yang tidak merespons antihistamin.

Komplikasi

Siapa pun yang memiliki reaksi alergi parah seperti biduran dapat mengalami pembengkakan yang mengancam jiwa (angioedema) pada tenggorokan dan paru-paru.

Kondisi ini dikenal sebagai anafilaksi yang berpotensi menutup saluran udara hingga menyebabkan kematian

Anafilaksis sering dipicu oleh reaksi alergi parah terhadap makanan tertentu, seperti kacang tanah dan kacang pohon, atau sengatan lebah.

Orang yang mengalami anafilaksis memerlukan suntikan epinefrin segera.

Jika epinefrin digunakan di luar pengaturan medis, segera rujuk ke UGD terdekat, karena gejala dapat kembali jika efeknya habis.

Pencegahan

Biduran seringkali tidak dapat dihindari.

Biduran terjadi ketika sesuatu menyebabkan histamin tingkat tinggi dan bahan kimia lainnya dilepaskan di kulit.

Mencegah biduran adalah dengan mencegah hal tersebut terjadi.

Pemicu dapat mencakup:

  • Makan makanan tertentu
  • Kontak dengan tanaman, hewan, bahan kimia, dan lateks tertentu
  • Hawa dingin, seperti air dingin atau angin
  • Kulit panas dan berkeringat
  • Reaksi terhadap obat, gigitan atau sengatan serangga
  • Menggaruk atau menekan kulit, seperti berpakaian ketat
  • Masalah dengan sistem kekebalan tubuh
  • Air atau sinar matahari, pemicu ini jarang terjadi

Cobalah untuk mencari tahu apa yang memicu biduran terjadi, sehingga dapat menghindari pemicu tersebut.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Laga Perdana KNPI Cup I Lhokseumawe, Batuphat Putra Unggul 4-1 Vs Alfarlaky FC Aceh Timur

Baca juga: Hindari Kebocoran PAD, DPRK Desak Dishub Banda Aceh Segera Terapkan Parkir Nontunai

Baca juga: Bobotoh Persib Dipukuli di GBLA, Sempat Hilang dan Pulang dengan Wajah Lebam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved