Longsor
Dinas ESDM: Fenomena Likuifaksi & Longsor di Desa Pondok Balek Ketol Berbahaya dan Bisa Telan Korban
Mahdinur mengatakan, hasil pemantauan dan pengukuran yang kita lakukan dari udara, pada Juni 2011 lalu, luasan tanah longsor di wilayah Gampong Pondok
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Kedua, menghindari beraktivitas atau bermukim, mendirikan bangunan di sekitar area tanah longsor dan area prediksi pergerakan tanah longsor. Ketiga melakukan pembatasan lalu lintas kendaraan bermotor berat, seperti truk angkut tanah dan alat berat, pada jalan Simpang Balek – Blang Mancung, untuk mengurangi pembebanan dan getaran pada lokasi dekat tanah longsor.
Keempat, memasang rambu-rambu bahaya tanah longsor di sekitar lokasi pergerakan tanah, agar masyarakat dapat lebih waspada, ketika melewati jalan Simpang Balek – Blang Mancung.
Kelima, buat rencana program pemindahan saluran drainase irigasi yang berada di dekat areal prediksi pergerakan tanah longsor, dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan nyaman.
Selain itu, badan jalan masuk ke Gampong Pondok Balek, Kecamatan Ketol yang ada sekarang ini, perlu dibuat jalur badan jalan baru, yang letaknya jauh dari area perkiraan pergerakan tanah longsor.
"Usulan ini kami sampaikan karena lokasi jalur badan jalan kabupaten yang ada sekarang ini, lokasinya dekat sekali dengan, bukaan baru tanah longsor yang ada, jaraknya tinggal 28,4 meter lagi. Begitu juga dengan jaringan irigasinya, perlu di pindah ke lokasi yang lebih aman dan nyaman dari ancaman pergerakan tanah longsor," ujar.
Karenanya, pi sampaikan kepada Pemerintah Aceh Tengah, kata Mahdinur, kalau jalur jalan masuknya yang lama tidak dipindahkan dari sekarang, maka pada saat terjadi tanah longsor pada bagian badan jalan tersebut, untuk membangun badan jalan yang baru perlu waktu yang lama.
“Hal itu akan mengakibatkan, arus transportasi antar desa dan kecamatan bisa terputus dalam waktu yang terlalu lama. Sayang masyarakat akan terisolasi dan terkurung dalam jangka waktu yang lama, akibat tanah longsor, jalur transportasi barang dan orang jadi terputus total nantinya,” ujar Mahdinur.(*)