In Memoriam
In Memoriam Sarwani Sabi, Sang Penakluk Raja Rimba Asal Meulaboh
Sementara soal ritualnya yang selalu menggunakan pohon asam kincung, Kek Sarwani menjelaskan karena ada sejarah antara harimau dengan manusia.
Penulis: Khalidin | Editor: Ansari Hasyim
”Kuncinya Cuma sabar, jangan sombong terus niat baik,” kata Kek Sarwani mengawali pembicaraan dengan wartawan.
Kek Sarwani pun tanpa canggung berbicara panjang lebar soal asal mula dia menjadi pawang harimau untuk Aceh hingga Riau.
Kek Sarwani mengaku sudah menggeluti penaklukan harimau sejak masih kecil seusia kelas dua Sekolah Dasar. Kek Sarwani pun mengaku tidak tamat sekolah.

Dia hanya sempat mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat (SR) selama satu tahun setengah dan disebutnya kelas satu setengah.
Selanjutnya, Kek Sarwani sering bolos sekolah dan memilih ikut ayahnya bernama Haji Nyak Sabi yang juga pawang harimau ke hutan.
Saat sang ayah pergi, Kek Sarwani mengaku mengikuti dari belakang dan tak mau pulang meski dipukul.
Namun, walau berkali-kali dipukul sang ayah agar mau sekolah tetap tidak diindahkan. Ini lantaran Kek Carwani hobi ikut menangkap harimau.
Kata Kek Sarwani jika sudah tiba di hutan dia tidak lagi kena pukul lantaran sang ayah takut anaknya saat pulang melewati hutan dimakan harimau.
”Bapak nanti pergi ke hutan melihat harimau seperti ini, saya ikut dari belakang, bapak pukul saya suruh pulang tapi saya tetap ikut dari belakang. Karena saya hobi ke harimau,” papar Kek Sarwani
Sehingga dengan hobi yang menggebu, membuat Sarwani kecil ngotot ingin seperti sang ayah. Ia terus berusaha mengamati bahasa tubuh harimau dan belajar cara berinteraksi dengan binatang itu.
Walhasil, Sarwani cilik kini menjadi sosok pawang harimau tersohor bukan hanya di tanah rencong tapi namanya populer hingga ke Riau.

Pasalnya, BKSDA Riau juga kerap memakai jasa Kek Sarwani untuk menaklukkan harimau di sana.
Yah, sepeninggalan orangtuanya, nama Sarwani terus melejit soal ketangguhannya menaklukkan hewan ganas tersebut.
Bermodal ilmu diturunkan sang mendiang ayahnya, ia melanjutkan pertualangan menaklukan harimau.
Hingga di usia remaja, Sarwani mengawali pertualangan di hutan. Setiap mendapat berita harimau ‘mengamuk’, ia hadir untuk menaklukkan.