Breaking News

In Memoriam

In Memoriam Sarwani Sabi, Sang Penakluk Raja Rimba Asal Meulaboh

Sementara soal ritualnya yang selalu menggunakan pohon asam kincung, Kek Sarwani menjelaskan karena ada sejarah antara harimau dengan manusia.

Penulis: Khalidin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBI/KHALIDIN
Kolase foto Sarwani Sabi alias Kek Carwani, pawang harimau Aceh asal Sawang Teubei, Kecamatan Kaway XIV, Aceh Barat, dan harimau liar yang masuk perangkap BKSDA di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam 

”Kuncinya Cuma sabar, jangan sombong terus niat baik,” kata Kek Sarwani mengawali pembicaraan dengan wartawan.

Kek Sarwani pun tanpa canggung berbicara panjang lebar soal asal mula dia menjadi pawang harimau untuk Aceh hingga Riau.

Kek Sarwani mengaku sudah menggeluti penaklukan harimau sejak masih kecil seusia kelas dua Sekolah Dasar. Kek Sarwani pun mengaku tidak tamat sekolah.

Sarwani Sabi alias Kek Carwani, pawang harimau yang digunakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam melakukan ritual mengusir harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam beberapa waktu lalu. (FOR SERAMBINEWS.COM)
Sarwani Sabi alias Kek Carwani, pawang harimau yang digunakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam melakukan ritual mengusir harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam beberapa waktu lalu. (FOR SERAMBINEWS.COM) (For serambinews.com)

Dia hanya sempat mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat (SR) selama satu tahun setengah dan disebutnya kelas satu setengah.

Selanjutnya, Kek Sarwani sering bolos sekolah dan memilih ikut ayahnya bernama Haji Nyak Sabi yang juga pawang harimau ke hutan.

Saat sang ayah pergi, Kek Sarwani mengaku mengikuti dari belakang dan tak mau pulang meski dipukul.

Namun, walau berkali-kali dipukul sang ayah agar mau sekolah tetap tidak diindahkan. Ini lantaran Kek Carwani hobi ikut menangkap harimau.

Kata Kek Sarwani jika sudah tiba di hutan dia tidak lagi kena pukul lantaran sang ayah takut anaknya saat pulang melewati hutan dimakan harimau.

”Bapak nanti pergi ke hutan melihat harimau seperti ini, saya ikut dari belakang, bapak pukul saya suruh pulang tapi saya tetap ikut dari belakang. Karena saya hobi ke harimau,” papar Kek Sarwani

Sehingga dengan hobi yang menggebu, membuat Sarwani kecil ngotot ingin seperti sang ayah. Ia terus berusaha mengamati bahasa tubuh harimau dan belajar cara berinteraksi dengan binatang itu.

Walhasil, Sarwani cilik kini menjadi sosok pawang harimau tersohor bukan hanya di tanah rencong tapi namanya populer hingga ke Riau.

Sarwani Sabi alias Kek Carwani (Berpeci) pawang harimau Aceh asal desa Sawang Teubei, Kecamatan Kawai XIV, Aceh Barat saat diwawancarai Serambinews.com Maret 2020 lalu di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam.
Sarwani Sabi alias Kek Carwani (Berpeci) pawang harimau Aceh asal desa Sawang Teubei, Kecamatan Kawai XIV, Aceh Barat saat diwawancarai Serambinews.com Maret 2020 lalu di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam. (SERAMBINEWS/KHALIDIN)

Pasalnya, BKSDA Riau juga kerap memakai jasa Kek Sarwani untuk menaklukkan harimau di sana.

Yah, sepeninggalan orangtuanya, nama Sarwani terus melejit soal ketangguhannya menaklukkan hewan ganas tersebut.

Bermodal ilmu diturunkan sang mendiang ayahnya, ia melanjutkan pertualangan menaklukan harimau.

Hingga di usia remaja, Sarwani mengawali pertualangan di hutan. Setiap mendapat berita harimau ‘mengamuk’, ia hadir untuk menaklukkan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved