In Memoriam

In Memoriam Sarwani Sabi, Sang Penakluk Raja Rimba Asal Meulaboh

Sementara soal ritualnya yang selalu menggunakan pohon asam kincung, Kek Sarwani menjelaskan karena ada sejarah antara harimau dengan manusia.

Penulis: Khalidin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBI/KHALIDIN
Kolase foto Sarwani Sabi alias Kek Carwani, pawang harimau Aceh asal Sawang Teubei, Kecamatan Kaway XIV, Aceh Barat, dan harimau liar yang masuk perangkap BKSDA di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun. Sebuah kabar duka berembus dari kalangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Sarwani Sabi alias Sarwani, kakek berusia 85 tahun asal Meulaboh, Aceh Barat pawang harimau Aceh, dikabarkan meninggal dunia, Senin (20/6/2022)

Informasi meninggalnya pawang harimau ini diterima Serambinews.com dari unggahan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Subulussalam.

Serambinews.com kembali mengkonfirmasi untuk memastikan kebenaran meninggalnya Sarwani alias Kakek Carwani.

Hal ini dibenarkan, Riya Kamba, S Hut, salah seorang petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

Menurut informasi, Kakek Sarwani meninggal dunia tadi selepas shalat Maghrib di kediamannya di Meulaboh, Aceh Barat.

Nama Carwani Sabi mungkin tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Aceh terutama kalangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan jurnalis yang meliput konflik manusia dengan harimau.

Pasalnya, setiap terjadi konflik harimau dengan manusia, sosok Sarwani lah yang diandalkan pihak BKSDA Aceh untuk menaklukkan sang raja hutan itu.

Kasus terbaru konflik harimau dengan manusia terjadi di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam tahun 2020 lalu.

Sarwani Sabi Pawang harimau yang didatangkan BKSDA Aceh, saat melakukan ritual pengusiran harimau di  Desa Julok Rayeuk Selatan, Sabtu (13/3/2021) lalu.
Sarwani Sabi Pawang harimau yang didatangkan BKSDA Aceh, saat melakukan ritual pengusiran harimau di Desa Julok Rayeuk Selatan, Sabtu (13/3/2021) lalu. (Dok Tusno.)

Kakek Sarwani pun diturunkan ke sana untuk menaklukkan hewan dilindungi tersebut. Sepintas, tak ada yang istimewa pada warga Sawang Teubei, Kecamatan Kawai XIV, Aceh Barat ini.

Pria berusia 83 tahun pada Maret 2020, tersebut tampil apa adanya dengan tubuh mungil, pakaiannya lusuh, kulitnya legam keriput dimakan usia.

Malah saat beraksi di Kota Subulussalam, Kek Sarwani juga saat berjalan harus menggunakan tongkat lantaran salah satu kakinya mengalami cedera akibat kecelakaan lalulintas.

Saat itu ada banyak orang yang mungkin masih meragukan kepiawaian kakek dengan 37 cucu ini dalam menaklukan sang raja rimba jika belum menyaksikan langsung dengan mata kepala.

Sarwani Sabi alias Kek Carwani, pawang harimau Aceh asal desa Sawang Teubei, Kecamatan Kawai XIV, Aceh Barat
Sarwani Sabi alias Kek Carwani, pawang harimau Aceh asal desa Sawang Teubei, Kecamatan Kawai XIV, Aceh Barat (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN)

Bahkan saat jurnalis Serambi Indonesia bertemu dengan Kek Sarwani di Camp Perkebunan lokasi penangkapan harimau beberapa hari lalu, ada warga yang masih ragu terhadap ketangguhan sang pria renta ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved