Luar Negeri

Beresiko Tinggi Penularan, Pria Gay dan Biseksual Terlebih Dahulu Diberikan Vaksin Cacar Monyet

Waduh hampir semua infeksi sejauh ini terlihat pada pria yang melakukan hubungan seks sesama jenis. Vaksin segera diberikan kepada mereka

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
PRAKASH MATHEMA / AFP
Seorang anggota komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex and Queer (LGBTIQ+) memegang plakat dengan pesan bertuliskan 'Gay' selama Parade Kebanggaan di Kathmandu pada 11 Juni 2022. 

Adapun penderita diidentifikasi sebagai seorang pramugara berkebangsaan Inggris.

Pria berusia 42 tahun itu diketahui keluar masuk Singapura dan berada di negara kota itu dari 15-17 Juni dan 19 Juni.

Yang bersangkutan mulai tidak sehat pada 14 Juni dengan keluhan sakit kepala.

Dia kemudian mengalami demam pada 16 Juni. Demamnya pulih sendiri dan dia masih terbang meninggalkan Singapura.

Sesaat setelah kembali pada 19 Juni, pria yang identitasnya tidak disebutkan ini mengalami ruam di kulitnya.

Dia segera memeriksakan diri pada malam harinya melalui telekonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Australia, Ini Gejalanya Menurut WHO

Dia dilarikan ke National Centre for Infectious Diseases (NCID) Singapura dan dipastikan positif terinfeksi cacar monyet pada Senin (20/6/2022).

Kondisinya saat ini stabil dan masih dirawat inap di NCID.

Kementerian Kesehatan Singapura mengambil tindakan cepat dengan melakukan pelacakan kontak (contact tracing) terhadap orang-orang yang berkontak fisik dengan penderita terutama di penerbangan di mana pramugara itu bertugas.

Awak kabin pesawat ini kebanyakan menghabiskan waktunya di kamar hotel sepanjang di Singapura.

Dia diketahui hanya meninggalkan hotel untuk pijat dan menyantap makanannya di tiga tempat makanan yang berbeda.

Keempat lokasi itu telah menjalani pembersihan menyeluruh dengan disinfektan.

Tercatat 13 orang yang berkontak fisik dekat dengan pramugara itu diperintahkan untuk menjalani karantina selama 21 hari atau tiga minggu ke depan.

Ini adalah karantina pertama di Singapura berkaitan dengan penularan virus cacar monyet dalam tiga tahun terakhir.

Sedikitnya 2 orang lainnya yang berisiko rendah terinfeksi akan dipantau khusus kondisi kesehatannya melalui telepon. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA TERKAIT LAINNYA  

IKUTI DAN BACA BERITA SERAMBINEWS.COM DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved