Jurnalisme Warga

Pesona Alam Pulau Mincau di Simeulue

Simeulue memiliki luas wilayah 2.130 km2 dan merupakan salah satu hasil pemekaran dari kabupaten induknya, Aceh Barat

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Pesona Alam Pulau Mincau di Simeulue
FOR SERAMBINEWS.COM
SAHYUNI, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia UBBG Banda Aceh dan Anggota FAMe, melaporkan dari Teupah Tengah, Simeulue

OLEH SAHYUNI, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia UBBG Banda Aceh dan Anggota FAMe, melaporkan dari Teupah Tengah, Simeulue

PULAU Simeulue di Provinsi Aceh merupakan salah satu pulau terdepan sebelah barat Indonesia.

Pulau ini terletak di Samudra Hindia dan terpisah 150 km dari daratan Aceh di Pulau Sumatra.

Simeulue memiliki luas wilayah 2.130 km2 dan merupakan salah satu hasil pemekaran dari kabupaten induknya, Aceh Barat.

Pulau ini memiliki potensi sumber daya pesisir dan perairan yang besar, di antaranya terumbu karang, hutan bakau, perairan yang bersih, dan jernih dengan biota laut, antara lain, ikan, rumput laut, lobster, kepiting, dan teripang.

Pulau Simelue memiliki banyak tempat wisata yang terkenal, salah satunya adalah Pulau Mincau yang berada dalam kawasan Kecamatan Teupah Barat.

Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata baru di wilayah kepulauan itu.

Pulau Mincau tidak dihuni oleh penduduk di kawasan itu, letaknya pun tak jauh dari Pulau Teupah yang sudah berpenduduk.

Untuk menjangkau Pulau Mincau, bagi yang hobi wisata bahari, tak perlu bingung.

Sebab, di sana sudah tersedia perahu nelayan yang siap untuk disewa ke pulau yang dapat ditembuh kurang lebih 1,5 jam perjalanan laut dengan perahu yang digerakkan mesin robin.

Tarif sewa perahu milik nelayan juga tidak sampai merogoh kocek lebih dalam.

Baca juga: Pantai Babang, Objek Wisata Simeulue yang Terlupakan

Baca juga: Eksportir Tolak Ekspor Lobster Simeulue ke China, Dampak Virus Corona

Karena, tarif yang di patok masih sangat wajar yakni berkisar Rp300.000 hingga Rp500.000 untuk sehari siap antar maupun jemput bagi pengunjung di Pulau Mincau.

Perahu nelayan pun bisa memuat lima hingga sepuluh pengunjung.

Ketika sampai di Pulau Mincau, kita akan disambut oleh suasana hamparan pasir putih serta pepohonan kelapa dan sebuah batu besar yang sering disebut masyarakat batu-batu hek.

Batu ini terletak di depan pulau yang hidup tanaman di atasnya.

Pulau Mincau dengan pasir putihnya yang terhampar indah di bibir pantai, sangat menarik dipandang.

Ditambah lagi lautnya yang jernih, sungguh menjadi daya tarik bagi para pengunjung.

Para pengunjung dapat sepuasnya bermain di hamparan pasir putih maupun mandi laut bersama keluarga.

Pulau Mincau ini atau biasa disebut dengan Pulau Kelapa memiliki pesona yang sangat kuat.

Hampir setiap akhir pekan selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Bukan hanya itu, banyak aktivitas yang bisa dilakukan di pulau ini, terutama berselancar di sekeliling pulau.

Pengunjung juga bisa menikmati keindahannya dengan menyelami airnya yang jernih dan bersih, bermain pasir atau sekadar duduk santai sambari memanjakan mata meresapi suasana yang tenang di pulau ini.

Pulau Mincau salah satu pulau yang sering dikunjungi oleh banyak wisatawan domestik dan mancanegara.

Umumnya mereka ke pulau ini untuk surfing.

Di Pulau Simeulue memang terkenal banyak lokasi untuk berselancar.

Sayangnya, banyak potensi wisata di Simeulue yang belum tergarap maksimal.

Pulau Mincau salah satunya.

Pulau yang berada di Kecamatan Teupah Barat ini masih dibiarkan tanpa pengelolaan yang baik, apalagi profesional.

Padahal, pulau tak berpenghuni ini memiliki potensi dan daya tarik wisata yang sangat menjanjikan untuk mendongkrak perekonomian daerah.

Di pulau ini terdapat "hutan" kelapa yang subur serta spesies burung punai putih atau rao.

Selain itu, kawanan penyu juga kerap bertelur di pantai Mincau yang indah memesona.

Sambaran ikan-ikan permukaan menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang punya hobi memancing.

Sebab, spot fishing banyak terdapat di sekeliling pulau.

Bisa juga dengan menggunakan perahu yang disewa dari nelayan setempat.

Potensi wisata yang dimiliki Pulau Mincau ini memang sudah banyak diketahui masyarakat Simeulue.

Namun, sulitnya akses menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat yang ingin datang berkunjung dan menikmati keindahan pulau eksotik ini.

Karenanya, keindahan Pulau Mincau ini lebih banyak diceritakan oleh para wisatawan mancanegara atau wisatawan nasional ketimbang masyarakat Simeulue.

Sebab, pulau ini lebih banyak dikunjungi wisawatan asing ketimbang penduduk lokal.

Bagi pengunjung yang belum menapakkan kakinya di Pulau Mincau, hendaknya bisa mempersiapkan diri sebelum berkunjung ke sana.

Selalu sedia bekal kalau hendak berkunjung selama seharian ke pulau ini.

Jangan lupa juga bawa perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk berenang atau menyelam.

Soalnya, tidak ada fasilitas untuk menyelam disediakan di pulau ini.

Dalam perjalanan laut ke Pulau Mincau, pengunjung juga dapat melihat lebih dekat Pulau Sefelak atau yang lebih dikenal oleh warga setempat sebagai Pulau Susi.

Nama itu ditabalkan karena pulau ini dikelola oleh mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti.

Pulau ini awalnya sempat digunakan sebagai tempat budi daya lobster, tapi saat ini tidak difungsikan lagi.

Mungkin karena terdampak pandemi Covid-19.

Dari kejauhan hanya terlihat beberapa pondok yang berdiri kokoh dan terawat di Pulau Sefelak.

Bagi para peselancar, Pulau Simeulue adalah surga.

Ombak dengan ketinggian 5 meter, laut bersih, dan langit cerah menjadi idaman banyak peselancar.

Apalagi, Simeulue belum banyak dikunjungi orang sehingga membuat peselancar leluasa menyalurkan hobinya dan banyak para turis yang berkunjung ke pulau ini hanya untuk bisa menikmati indahnya pemandangan yang ada di Simeulue.

Tidak hanya itu, para wisatawan pun dapat menikmati sumber daya pesisir dan perairan, seperti lobster, rumput laut, kepiting, dan teripang.

Para wisatawan pun dapat menikmati makanan khas yang ada di Simeulue, yang dapat memanjakan lidah dengan cita rasa makanan khas Simeulue.

Meskipun Simeulue termasuk pulau kecil dan terpencil, akomodasi di pulau ini cukup menjanjikan.

Di hampir semua lokasi selancar terdapat penginapan atau bahkan resor.

Di Matanurung Busung berdiri Baneng Island Resort dan Losmen Raimond.

Jika para wisatawan, terutama pelancong berselancar di Teupah Barat, mereka dapat menginap di Aura Surf Resort.

Tempat ini juga cocok bagi pelancong yang berselancar di Pulau Teupah, Pulau Mincau, dan Nancala.

Penginapan di sini tarifnya Rp200.000 per malam per kamar.

Ada juga bungalow dengan tarif Rp500.000 per malam.

Pengelola penginapan juga menyediakan jasa penyewaan alat-alat selancar dan selam.

Pemerintah Kabupaten Simeulue, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengembangkan destinasi wisata Pulau Mincau yang berada di Samudra Hindia guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke kabupaten ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Simeulue Asmanuddin, mengatakan objek wisata Pulau Mincau saat ini kondisinya masih alami.

Pulau Mincau masuk wilayah administrasi Kecamatan Teupah Barat.

Saat ini pulau Mincau sudah dalam rencana pengembangan wisata dan segera dikembangkan menjadi daerah kunjungan wisatawan.

Harapan saya, Kementerian Pariwisata dan instansi terkait di daerah hendaknya lebih memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan objek wisata di Pulau Simeulue, karena hakikat pariwisata bukan sekadar mencari laba, tapi juga bagaimana melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya alam.

Baca juga: Pantai Jagu, Destinasi Wisata Baru di Kota Lhokseumawe yang Makin Ramai Dikunjungi

Baca juga: Labuhanhaji di Mata Mahasiswi Simeulue

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved