Berita Bireuen

Sudah 1000 Ekor Lebih Ternak di Bireuen Sembuh dari Sakit Gejala PMK

Sebagian besar  ternak umumnya sapi dan sebagian kerbau di Bireuen yang sakit bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bireuen sudah sembuh

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Foto dok Disnak dan Keswan Bireuen
Tenaga Puskeswan Disnak dan Keswan Bireuen beberapa hari lalu sedang mengobati ternak yang sakit di salah satu desa. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sebagian besar  ternak umumnya sapi dan sebagian kerbau di Bireuen yang sakit bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bireuen sudah sembuh dari gejala penyakit tersebut.

Angka kesembuhan ternak meningkat tajam dalam dua minggu terakhir.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bireuen, drh Liza Rozana kepada Serambinews.com, Jumat (24/06/2022) terkait perkembangan wabah PMK di Bireuen yang muncul sejak dua bulan terakhir.

Disebutkan, data dari petugas lapangan serta tenaga medis bidang kesehatan hewan jumlah ternak sapi yang sakit mencapai 2.311 ekor.

Dari jumlah tersebut 1.163 ekor sudah sembuh dari sakit gejala PMK.

Baca juga: Aceh Terima 1.600 Dosis Vaksin PMK dari Kementan RI, Disnak Aceh Kirim Ke 6 Kab/Kota Ini

Kemudian, jumlah ternak kerbau yang sakit terdata sebanyak 82 ekor, dari jumlah tersebut sebanyak 54 ekor sudah sembuh.

Angka kesembuhan ternak meningkat tajam dalam dua minggu terakhir tidak lepas dari peran peternak itu sendiri dalam menjaga dan mengawasi ternak, tenaga kesehatan hewan dari Puskeswan masing-masing
kecamatan turun ke desa-desa mengobati ternak yang sakit.

Petugas selain melihat kondisi ternak yang sakit juga membawa obat-obatan, vitamin untuk diberikan kepada ternak yang bergejala PMK

“Masyarakat atau peternak diharapkan terus memantau kondisi ternaknya dan tidak perlu risau, apabila ada ternak yang sakit segera laporkan ke petugas untuk melihat kondisi ternak dan mengobati,” ujarnya.

Baca juga: Pelaku Perampokan Uang Dayah MUDI Samalanga Bireuen Lebih Dua Orang

Jailani SPt seorang petugas lapangan dalam hal pengobatan ternak kepada Serambinews.com mengatakan, mereka terus melakukan koordinasi, menerima laporan dari masyarakat tentang kondisi ternak.

“Apabila ada ternak yang sakit segera didatangi dan melihat kondisi ternak, setelah itu membantu memberikan vitamin dan upaya lainnya,” ujarnya.

Disebutkan, intinya apabila ada ternak yang sakit segera laporkan dan tim tenaga kesehatan hewan segera melihat secara dekat dan mengobati.(*)

Baca juga: Anies, “Filsafat Bukuem”, dan Feeling Politik Surya Paloh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved