TKW Aceh Disiksa

Wanita Caleue yang Dijual Sepupunya ke Malaysia Dijemput Langsung Ketua DPRK Pidie di Kuala Namu

Mahfuddin menyebut dirinya bersama staf akan membawa langsung keluarga WD untuk menjemputnya langsung di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail (tengah) bersama istri, Hetti Zuliani (dua kiri) dan tim mengunjungi langsung rumah orang tua WD, Senin (30/5/2022). Turut di dampingi Cek Wan (kiri ujung) dan Kepala Desa, Mustafa (dua kanan), dan paman korban (kanan). 

“Saya pikir kalau hanya memfasilitasi sampai ke dalam negeri, saya dan keluarga bisa menjemput langsung sampai di bandara, tidak perlu bantuan dinas sosial sama sekali,” tegasnya.

Biaya kepualangan WD ini tidak ditanggung sama sekali oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) maupun Dinas Sosial Aceh.

“Kalau mau membantu ya semua proses difasilitasi baik dari luar negari sampai ke dalam negeri,” ujar Mahfuddin.

Hal itu, kata dia, sangat memerlukan biaya yang besar dan administrasi dalam memproses pemulangan WD dari Malaysia hingga ke kampung halaman.

Ketua DPRK Pidie ini mengatakan, pihaknya harus mengurus proses administrasi di imigrasi, kelengkapan dokumen hingga membekikan tiket pesawat, yang semuanya ditanggunng olehnya.

“Jadi kedepan Dinsos Aceh gak usah umbar-umbar janji mau memfasilitasi karena semua hanya nihil saja,” pungkas dia.

Terpisah, Ketua SUBA, Tgk Bukhari Ibrahim sangat mengapresiasi langkah Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail yang memberi perhatian khusus terhadap WD hingga menanggung sepenuhnya biaya kepulangan.

Baca juga: Detik-detik Penyelamatan TKW Aceh yang Disekap 8 Tahun oleh Majikannya di Malaysia

Lagi, Tgk Bukhari juga menaruh rasa kecewanya terhadap Dinas Sosial Aceh,

“Kalau mereka niat bantu silahkan lakukan dan jangan kasih janji atau harapan,” tegas Tgk Bukhari.

 “Sangat kita sayangkan. Tetapi kita mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRK Pidie, Pak Mahfuddin yang sudah membantu biaya kepulangan WD ini,” pungkasnya.

WD, Gadis Aceh yang Dijual Sepupunya

Nasib malang menimpa seorang gadis asal Kabupaten Pidie yang bekerja di Malaysia.

Dirinya menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) yang diduga dijual oleh sepupunya sendiri.

Bahkan, ia juga mendapat penyiksaan dari majikannya selama bertahun-tahun bekerja di Malaysia.

Adalah WD, gadis asal Caleue, Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Pidie yang berusia 34 tahun mengalami kisah tragis nan memilukan dalam kehidupan mudanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved