TKW Aceh Disiksa
Wanita Caleue yang Dijual Sepupunya ke Malaysia Dijemput Langsung Ketua DPRK Pidie di Kuala Namu
Mahfuddin menyebut dirinya bersama staf akan membawa langsung keluarga WD untuk menjemputnya langsung di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), Tgk Bukhari Ibrahim mengatakan, WD menjadi korban perdagangan manusia yang dilakukan oleh kakak sepupu korban kepada sebuah agen.
Itu terjadi pada 6 tahun belakang atau tepatnya 2016 silam.
Mulanya, korban dijanjikan oleh kakak sepupunya untuk bekerja di Lhokseumawe atau Langsa.
Namun, pelaku malah membuatkan paspor untuknya di Lhokseumawe dan kemudian dibawa ke Malaysia dengan menggunakan kapal fery.
Baca juga: Kisah Tragis Herawati, TKW Aceh yang Disekap dan Dipukul oleh Majikan: Gigi Copot, Kepala Lebam
“Dari Sigil (dia) diserahkan ke agen yang ada di Lhokseumawe untuk dibuatkan paspor. Setelah itu dibawa ke Medan dan pergi naik fery,” kata Tgk Bukhari.
Selama di Malaysia, WD bekerja di Melaka, sebuah kota yang terletak 150 kilometer dari Ibukota Kuala Lumpur.
Selama bekerja di sana, dia mendapat penyiksaan oleh majikannya.
Kepada Ketua SUBA Tgk Bukhari, korban mengaku hanya bekerja pada majikan tersebut.
Korban juga mengaku selama bekerja di Melaka, dirinya ditampar dan dipukuli oleh majikan hingga hidungnya mengeluarkan darah.
Tak hanya itu, ia harus kehilangan sejumlah giginya akibat dipukul dengan sepatu.
“Di Melaka ada (dipukul), dengan sepatu ke muka sampai-sampai berdarah. Setiap hari,” pengakuan korban kepada Tgk Bukhari.
Bahkan kakinya juga terdapat banyak bekas luka akibat kekerasan yang dilakukan sang majikan.
Tgk Bukhari mengatakan, korban kemudian lari dari tempatnya bekerja yang dibantu oleh supir taksi.
Kemudian diserahkan kepada warga Malaysia keturunan India yang berada di Kuala Lumpur.
Di sana, korban di rawat dan dijaga selama setahun sembari mencari komunitas relawan masyarakat Aceh di Kuala Lumpur.