Harga TBS

2.000 Hektare Sawit PSR di Aceh Sudah Mulai Berbuah saat Harga TBS Sedang Turun

Cut Huzaimah menjelaskan kenapa pemerintah membuat PSR, salah satunya untuk mempertahankan produksi TBS dan CPO, sebagai sumber minyak nabati nasional

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Serambi on TV
Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit di Abdya Anjlok Hingga Rp 900 per Kg 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah menyatakan, Distanbun Aceh bersama Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib dan ratusan petani kelapa sawit di Gampong Sidomuliyo Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara, telah melakukan panen perdana tandan buah sawit(TBS) petani yang ditanam pada tahun 2018 lalu melalui program PSR di lima daerah seluas 4.000 hektar pada tahun 2022 ini.

“Luas areal TBS sawit yang di panen Juni 2022 ini, kita perkirakan sekitar 2.000 hektar, dari luas yang telah ditanam pada tahun 2018 lalu sekitar 4.000 hektar, tersebar di lima daerah,” kata Cut Huzaimah kepada Serambinews.com, Rabu (29/6/2022) di Banda Aceh.

Cut Huzaimah menjelaskan kenapa pemerintah membuat PSR, salah satunya untuk mempertahankan produksi TBS dan CPO, sebagai sumber minyak nabati nasional dan rakyat, serta bahan baku energi yang secara terus menerus bisa diproduksi, melalui peningkatan areal tanaman dan produksi CPO.

Turunan dari produk minyak kelapa sawit sangat banyak dan memberikan manfaat yang banyak pula bagi negara dan masyarakat.

Seandainya Indonesia, tidak menanam tanaman kelapa sawit, maka untuk pemenuhan kebutuhan bio solar, kita akan mengimpor CPO dari luar negeri.

“Tapi alhamdulillah karena Allah menganugerahi bumi Indonesia bisa hidup tanaman kelapa sawit, makanya Indonesia, terbebas dari impor minyak kelapa sawit/CPO,” ujar Cut Huzaimah.

Agen Pengepul Sawit di Abdya Mulai Batasi Pembelian TBS, Ini Alasannya

Untuk mempertahankan maupun peningkatan areal tanaman kelapa sawit dan produksi maupun ekspor CPO, Kementerian Pertanian melalui Dirjen Perkebunan dan BPDKS membuat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang pembiayaannya bersumber dari cukai ekspor Crude Paml Oil (CPO) yang di jual ke luar negeri.

Di Aceh, sebut Cut Huzaimah, terdapat 52 Pabrik Kelapa Sawit (PKS), sebanyak 51 unit sudah beroperasi dan sebagian besar CPO diekspor ke luar negeri, melalui Pelabuhan Belawan, Sumut dan Pelabuhan Laut lokal, yaitu Pelabuhan Krueng Geukuh, Kota Lhokseumawe, Kuala Langsa, Kota Langsa dan Calang, Kabupaten Aceh Jaya.

Program PSR di Aceh, ungkap Cut Huzaimah, sudah dimulai sejak tahun 2018 seluas 4.082 hektar, tersebar di lima daerah, yaitu Aceh Tamiang seluas 1.636 hektar, Aceh Utara 1.078 hektar, Aceh Jaya 130 hektar, Aceh Barat 142 hektar dan Nagan Raya 1.095 hektar.

Pada tahun 2019, pusat kembali memberikan kuota untuk program PSR bagi Aceh seluas 13.113 hektar, yang tersebar di delapan daerah dan tahun 2020 kembali diberikan kuota lagi seluas 12.104 hektar, yang tersebar di sembilan daerah. Pada tahun 2021 diberikan lagi kuota PSR seluas 20.500 hektar dan tahun 2022 diberikan 12.700 hektar.

Harga Tampung TBS Sawit Tingkat Petani di Nagan Raya Rp 640/Kg

Tanaman kelapa sawit program PSR yang kita lakukan panen perdana di Gampong Sidomuliyo Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara itu adalah tanaman kelapa sawit yang ditanam pada tahun 2018 lalu.

Sayangnya, kata Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah, pada saat tanaman kelapa sawit PSR petani sedang berbuah, harga TBS di pasaran dalam negeri sedang turun. Pada bulan Januari – Maret 2022 lalu, harga TBS petani di atas Rp 2.000/Kg, tapi setelah pemerintah melakukan penyetopan sementara CPO ke luar negeri, pada tanggal 28 April 2022, guna pemenuhan kebutuhan CPO domestik, harga TBS petani cenderung menurun sampai kini.

Padahal, larangan ekspor sementara CPO, sudah di cabut Presiden Joko Widodo, pada tanggal 23 Mei 2022 lalu.

Untuk mengatasi fluktuasi harga atau perubahan harga TBS petani secara harian, yang cenderung menurun, penetapan harga TBS yang tadinya dilakukan sebulan sekali, diubah menjadi seminggu sekali.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved