Berita Nasional
Niat Menagih Utang Rp 500 Ribu, Wanita Ini Tewas Ditusuk Pasutri Muda, Mayatnya Dibuang Ke Luar Kota
Perempuan paruh baya tersebut tewas dibunuh dengan cara ditusuk oleh orang yang diutanginya. Sementara jasadnya baru ditemukan setelah satu bulan
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Nasib malang sekaligus memilukan dialami oleh seorang wanita paruh baya di Makassar, Sulawesi Selatan.
Gegara niatnya menagih utang sebesar Rp 500 ribu, perempuan berusia 67 tahun tersebut malah harus kehilangan nyawa.
Perempuan paruh baya tersebut tewas dibunuh dengan cara ditusuk oleh orang yang diutanginya.
Setelah dibunuh, jasad perempuan itu lalu dimasukkan ke dalam karung goni dan dibuang hingga ke luar kota.
Sejak peristiwa pembunuhan itu, pihak keluarga tak mengetahui lagi dimana keberadaan perempuan tersebut.
Baru-baru ini, korban baru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah sebulan dilaporkan hilang.
Kejadian tragis itu dialami oleh Daeng Nillang (67), warga Jl Mannuruki 9 Nomor 43, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Baca juga: Pembunuhan Keji Mahasiswi, Reaksi Keras Menyoroti Kekerasan Terhadap Perempuan Mesir
Ia ditemukan di semak-semak terbungkus karung goni, di atas tanggul Lingkungan Mangasa Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Jumat (1/7/2022).
Sebelum akhirnya ditemukan, Daeng Nillang sempat dinyatakan hilang.
Namun setelah penemuan jasadnya, tak butuh waktu lama, polisi berhasil mengungkap kasus tersebut sekaligus meringkus pelaku yang telah membunuh Daeng Nillang.
Pelaku pembunuhan perempuan paruh baya itu yakni pasangan suami istri yang juga merupakan warga sekampung korban.
Dibunuh saat tagih utang
Melansir Tribunnews.com dari Tribun Timur, motif pembunuhan terhadap Daeng Nillang (67) perempuan paruh baya asal Jl Mannuruki, Makassar terungkap.
Dua orang pelaku yang merupakan pasangan suami istri, berhasil dibekuk tak lama setelah penemuan jenazah almarhumah di semak-semak.
Baca juga: Jenazah Wanita Ditemukan dalam Kamar Mandi Villa, Diduga Korban Pembunuhan
Kepala Unit Jatanras Polrestabes Makassar, Inspektur Satu (Iptu) Hamka menjelaskan, korban dibunuh dengan cara dipukul menggunakan batako dan tubuhnya ditusuk menggunakan pisau dapur.