Konflik Rusia vs Ukraina
Zelensky Lihat Jokowi Bawa Misi Damai, Putin Anggap Kunjungan Bilateral
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menilai kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia bukan dianggap Presiden Rusia
Namun, porsi ekspor terhadap seluruh barang yang diimpor Indonesia masih relatif kecil, jauh lebih kecil dibanding Cina dan AS yang merupakan mitra terbesar.
Di sisi lain, Rusia dalam kondisi "terpojok" lantaran sanksi yang dilayangkan AS dan sekutunya dalam G7.
Negara-negara Eropa secara bergiliran memboikot ekspor minyak mentah dari Rusia.
Karena itu, kata pria yang pernah menjadi Dubes RI untuk Amerika Serikat ini, Rusia mencari mitra strategis untuk menjalin hubungan perdagangan investasi dan lain sebagainya.
"Hubungan di bidang ekonomi (antara Rusia-Indonesia) lemah sekali.
Hubungan di bidang ekonomi itu sekitar 2 miliar dolar AS.
Kalau AS sekitar 30 miliar dolar, Tiongkok hampir 100 miliar dolar bahkan sudah melebihi.
Saya yakin mereka melihat Indonesia dari sisi itu," papar Dino.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin di Moskwa, Rusia, Kamis (30/6/2022).
Dalam pertemuan itu, kedua Kepala Negara membahas sejumlah isu.
Putin juga menyampaikan keluh kesah ketika bertemu dengan Jokowi.
Salah satu masalah yang diutarakan Putin kepada Jokowi adalah mengenai dampak sanksi Barat terhadap perusahaan-perusahaan Rusia.
Di mana, menurut dia, sanksi yang muncul atas invasi Rusia ke Ukraina, turut berimbas pada ketersediaan bahan pangan dan pupuk di pasar global.
Meskipun sanksi Barat tidak secara resmi dikenakan pada sejumlah barang Rusia, Putin berkata, pembatasan diberlakukan terhadap perusahaan domestik dan memperumit proses bisnis.
Dia mengatakan, makanan dan pupuk secara resmi memang tak termasuk di dalam sanksi.