Internasional

AS Beri Hadiah Rp 150 Juta Bagi Informasi Penyelundupan Senjata dan Narkoba di Teluk dan Laut Merah

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah uang tunai hingga $100.000 atau sekitar Rp 150 juta.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Angkatan Laut AS menyita ribuan senjata Iran dengan tujuan milisi Houthi Yaman di Laut Arab. 

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah uang tunai hingga $100.000 atau sekitar Rp 150 juta.

Hadiah itu diberikan, hanya untuk memberi informasi yang mengarah pada penyelundupan senjata dan narkoba di Teluk Arab dan Laut Merah.

Inisiatif dilakukan oleh Armada ke-5 As yang berbasis di Bahrain.

Tetapi, tidak secara langsung menyebut nama Iran.

Sedangkan para analis mengatakan itu jelas ditujukan untuk membatasi aliran senjata Iran ke milisi Houthi di Yaman.

Sekaligus, membatasi perdagangan obat-obatan terlarang yang dioperasikan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.

Baca juga: Iran Tuduh Argentina Sebar Propaganda, Pesawat Kargo Venezuela Pengangkut Suku Cadang Mobil Ditahan

“Setiap aktivitas yang menghancurkan menjadi perhatian kami,” kata juru bicara Armada ke-5 Cmdr. Timotius Hawkins, seperti dilansir AFP, Selasa (5/7/2022).

“Pasti kita lihat tahun lalu, meroketnya keberhasilan penyitaan baik narkoba maupun senjata haram," ujarnya.

"Ini merupakan langkah lain dalam upaya kami meningkatkan keamanan maritim regional,” klaimnya.

Operator yang fasih berbahasa Arab, Inggris, dan Farsi akan menyediakan hotline telepon.

Angkatan Laut As juga akan menerima tip online dalam bahasa Dari dan Pashto.

Pembayaran bisa mencapai $100.000 atau setara dengan kendaraan, kapal, atau makanan untuk tip yang mencakup informasi tentang serangan terencana yang menargetkan orang Amerika Serikat.

Baca juga: AS Gelar Operasi Militer di Laut Merah dan Teluk Aden, Cegah Iran Kirim Senjata ke Houthi di Yaman

Ditanya apakah penyitaan baru dapat meningkatkan ketegangan dengan Iran, Hawkins mendaftarkan senjata dan obat-obatan terlarang yang diharapkan dapat dicegat Angkatan Laut AS.

"Itu yang kita kejar," katanya."

"Itu bukan untuk kepentingan stabilitas dan keamanan regional,” ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved