Berita Aceh Tamiang
Harga TBS di Tamiang Anjlok, Apkasindo Aceh Menilai Harga Tak Manusiawi
Harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit di Aceh Tamiang masih terpuruk. Bergabung ke pola kemitraan dinilai sebagai solusi terbaik bagi pekebun
KUALASIMPANG - Harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit di Aceh Tamiang masih terpuruk.
Bergabung ke pola kemitraan dinilai sebagai solusi terbaik bagi pekebun.
Kepala Bidang Perkebunan Distanbunak Aceh Tamiang, Edwar Fadli Yukti menjelaskan, penetapan harga TBS saat ini sepenuhnya ditentukan oleh provinsi.
Artinya pemerintah kabupaten tidak memiliki wewenang untuk mendongkrak harga TBS.
“Sepenuhnya ditentukan oleh provinsi, kalau dulu per 15 hari, sekarang setiap minggu harga berubah,” kata Edwar kepada Serambi, Selasa (5/7/2022).
Harga terakhir yang ditentukan pada 29 Juni, harga TBS di Aceh Rp 1.874 per kilogram.
Namun, Edwar mengingatkan harga ini berlaku di tingkat pabrik kelapa sawit.
“Kalau melalui pengepul dan supplier, tentunya lebih rendah lagi,” terang Edwar.
Edwar pun mengimbau agar pekebun kelapa sawit bergabung dalam pola kemitraan untuk dapat merasakan harga yang sesuai ditentukan provinsi.
Pola kemitraan ini bisa dilakukan dengan bergabung dalam koperasi ataupun kelompok tani berbadan hukum.
Baca juga: Harga TBS Anjlok, Apkasindo se-Indonesia Temui Menteri di Jakarta
Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah Kelapa Sawit Terus Turun Dampak dari Turunnya Harga CPO dan TBS
“Nanti koperasi atau kelompok taninya yang berhubungan langsung dengan PKS, harganya sesuai dengan yang ditentukan provinsi,” jelasnya.
Syarat untuk bergabung dalam pola kemitraan ini sendiri tidak rumit, salah satunya lahan perkebunan tidak berada di kawasan hutan.
“Kalau hamparannya tidak dibatasi, kami mendorong pekebun bergabung dalam kemitraan,” ajaknya.
Terkait persoalan anjloknya harga TBS ini, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dari seluruh daerah telah mendatangi Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Rombongan perwakilan pekebun dari 22 pengurus provinsi Apkasindo ini ditemui Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah.