Internasional
Menteri Luar Negeri AS Yakini Pertemuan G-20 Akan Memperluas Perpecahan Perang Ukraina
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan pertemuan KTT G20 di Bali akan memperburuk situasi perang Ukraina.
Dalam mengumumkan, Blinken akan bertemu dengan Wang di Bali.
Departemen Luar Negeri AS tidak banyak berkomentar tentang kemungkinan dia bertemu dengan Lavrov, yang dijauhi AS sejak invasi Ukraina.
Baca juga: Sukseskan Presidensi G20, Berikut Bukti Dukungan dari Sektor Pangan dan Agribisnis Indonesia
Departemen itu mengatakan tidak akan ada pertemuan formal antara Blinken dan Lavrov, yang oleh para pejabat AS dianggap kurang serius sebelum, selama dan setelah invasi ke Ukraina.
"Kami ingin melihat Rusia serius dalam diplomasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
“Itu belum kita lihat, kami ingin agar Rusia memberi kami alasan untuk bertemu secara bilateral dengan mereka, dengan Menteri Luar Negeri Lavrov," ujarnya.
"Tetapi satu-satunya hal yang kami lihat berasal dari Moskow adalah lebih banyak kebrutalan dan agresi terhadap rakyat dan negara Ukraina," tambahnya.
Pemerintahan Joe Biden menyatakan tidak akan ada bisnis seperti biasa dengan Moskow selama perang berlanjut.
Namun baik Price maupun pejabat AS lainnya tidak dapat mengesampingkan kemungkinan pertemuan Blinken-Lavrov di Bali.
Baca juga: Dukungan Intelektual Diharapkan Jadi Warisan Presidensi G20 Indonesia untuk Dunia
Dimana, akan menjadi yang pertama sejak mereka bertemu terakhir di Jenewa pada Januari 2022.
Price menolak untuk membahas apa yang disebutnya “koreografi” G20.(*)